TEMPO.CO, Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersyukur tuduhan bahwa pemerintah dan presiden melakukan kecurangan dalam pemilu legislatif April 2014 menurun dibandingkan Pemilu 2009. (Baca: SBY Ajak Semua Pihak Sukseskan Pemilihan Presiden)
"Alhamdulillah, dalam pemilu legislatif yang lalu tuduhan pemerintah curang, presiden curang, jauh menurun," saat membuka rapat koordinasi nasional pemantapan pelaksanaan pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 3 Juni 2014.
"Mungkin karena partainya Presiden (Demokrat) kalah," kata SBY sambil tertawa. "Kalau menang, 'ah, curang'. Tidak apa-apa, itu lah bunganya demokrasi," ujar bekas Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini. (Baca: SBY: Ada Kepala Daerah Intervensi Pemilu 2014)
Menurut SBY, di setiap penyelenggaraan pemilu, selalu ada tuduhan bahwa telah terjadi kecurangan. "Ah, itu curang, di sana curang. Bahkan sering yang dituduh curang itu presiden dan pemerintah," ucap dia. "Ada komando ini, ada arahan ini, ada intimidasi ini."
Namun, menurut SBY, tuduhan itu tak beralasan lantaran kabinet pemerintah diisi para menteri yang mewakili hampir semua partai politik. Begitu juga kepala daerah yang mewakili hampir semua partai. "Jadi, bagaimana curangnya?" ujarnya. "Kecuali kalau presidennya, menterinya, mayoritas gubernur, bupati, wali kota, satu partai politik." (Baca: Ini Peta Jenderal Pendukung Jokowi dan Prabowo)
PRIHANDOKO
Terpopuler
KPK Cegah Teman Dekat Ibas Yudhoyono
Bupati Kampar dan Istri Diduga Aniaya Warga
Kasus Haji, Nama Honorer ini Identik dengan Mobil