TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan pengakuan Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subainto, telah menggerojokkan Rp 52,5 miliar untuk biaya kampanye Jokowi dalam pemilihan gubernur pada 2012 bukanlah kampanye hitam.
"Berpotensi multitafsir karena Pak Hashim setengah-setengah informasinya," katanya ketika dihubungi Tempo, Senin, 2 Juni 2014.
Menurut dia, Hashim hanya ingin membicarakan fakta yang terjadi. Ia menilai pengakuan Hashim justru menjadi momentum bagus untuk pendidikan politik agar mengedepankan transparansi dan kejujuran. "Pak Hashim harus membuka seutuhnya." (Baca: Dituding Adik Prabowo Berbohong, Ini Kata Jokowi)
Sebelumnya, dalam diskusi visi-misi calon presiden di Persatuan Gereja Indonesia di Jakarta, Senin, 2 Juni 2014, Hashim mengaku dibohongi Jokowi selama 1,5 tahun terakhir. Hashim memprotes Jokowi yang tetap menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan padahal dia yang membaiyai kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Hasim menuturkan Jokowi terus-menerus datang ke kantornya tiap pekan selama dua-tiga bulan. Ia pun menggelontorkan dana Rp 52,5 miliar untuk dana kampanye Jokowi.
HUSSEIN ABRI YUSUF MUDA DONGORAN
Berita Terpopuler:
Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito
Ahok Marah-marah Saat Ditanya Kasus PAM Jaya
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral
Avanza Luxury Tawarkan Kemewahan
Umat Kristen Sleman Empat Kali Berpindah Tempat