TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Dimyati Natakusumah menuding sejumlah pihak yang ingin menggulingkan Suryadharma Ali dari jabatannya karena berambisi menjadi menteri. Mereka ingin menggusur Suryadharma sebagai Ketua Umum PPP agar bisa bernegosiasi dengan salah satu kandidat calon presiden.
"Ini aroma fulus, ingin menjadi menteri," kata Dimyati saat dihubungi, Kamis, 17 April 2014. Dia mengaku tak habis pikir mengapa banyak kadernya yang menyudutkan ketua umum sebagai simbol partai. Padahal, kata dia, Suryadharma sebagai simbol partai seharusnya dijaga muruahnya.
Dia mengatakan sejumlah kader yang ribut tak mungkin memperebutkan posisi wakil presiden. Nama-nama yang terlibat keributan internal itu, kata dia, hanya memungkinkan menempati posisi menteri. Dia mengingatkan, seharusnya kader fokus mengawal penghitungan suara. Apalagi, menurut Dimyati, suara partainya mengalami kenaikan dibanding Pemilu 2009. "Suara naik kok malah ribut," ujarnya.
Dia mengatakan keputusan Suryadharma memecat sejumlah kader adalah sah. Menurut dia, dalam keadaan mendesak, ketua umum bisa mengambil langkah strategis. Hanya saja, ujar dia, pemecatan ini mesti segera dilaporkan kepada rapat pengurus harian. "Nanti kami hubungi SDA (Suryadharma Ali) kapan rapat akan digelar," katanya.
Sebelumnya, internal PPP memanas karena wacana penggulingan Surryadharma dari posisinya. Wacana ini dibalas oleh Suryadharma dengan pemecatan sejumlah kader. Kader yang dipecat oleh Suryadharma antara lain Suharso Monoarfa, Ketua DPW Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noe, Ketua DPW Sulawesi Selatan Amir Uskara, Ketua DPW Sumatera Utara Fadly Nursa, dan Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Awaluddin.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita lain:
Jajaki Koalisi, Prabowo Temui Tokoh-tokoh Ini
Fadli Zon Tak Capek Bikin Puisi Sindiran
PAN Belum Tertarik Bikin Poros Baru
Jika Kalla Wapres Jokowi, Warga NU Dukung Prabowo
DPD Persilakan Mega dan Jokowi Cari Calon Wapres