TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komite Konvensi Partai Demokrat Suaedi Marasabessy mengatakan konvensi hanya bertugas menentukan pemenang calon presiden dari Partai Demokrat. Soal calon wakil presiden, kata dia, sudah menjadi wewenang Majelis Tinggi Demokrat. (Baca: Konvensi Demokrat: Bubar, Tidak, Bubar, Tidak...)
"Bisa saja pemenang konvensi untuk menjadi calon wakil presiden, tapi itu ditentukan oleh Majelis Tinggi Demokrat," kata Suaedi saat dihubungi, Rabu, 16 April 2014.
Partai Demokrat akhirnya melanjutkan konvensi kendati Demokrat tak bisa mengajukan calon presiden sendiri karena partai ini hanya dapat suara sekitar 10 persen suara dalam pemilihan legislatif.
Langkah ini diambil, menurut Suaedi, karena Demokrat masih bisa mengajukan calon presiden dengan cara menggalang koalisi bersama partai tengah. Baru Partai NasDem--salah satu partai tengah--yang sudah pasti berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Menurut Suaedi, komite konvensi akan mengadakan sekali lagi debat peserta konvensi di Jakarta. Setelah itu dilanjutkan dengan mensurvei elektabilitas peserta.
"Kami tinggal mengukur elektabilitasnya saja. Kalau bisa menyaingi nama-nama calon presiden yang sudah sering disebut (Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie), bisa jadi Demokrat akan mengajukan calon presiden sendiri," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat partai di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam, 15 April 2014. Rapat ini berkaitan dengan lanjut atau tidaknya konvensi calon presiden yang digelar Demokrat.
Selain sejumlah anggota komite konvensi, kata Suaedy, rapat juga akan dihadiri beberapa anggota Majelis Tinggi Demokrat. Menurut dia, rapat hanya akan berfokus pada kelanjutan konvensi dan tak membahas ihwal rencana partai berlambang mirip logo Mercy itu menjalin koalisi dengan partai lain.
Demokrat menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden yang diikuti 11 peserta, yaitu Dahlan Iskan, Marzuki Alie, Pramono Edhie, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, Sinyo Harry Sarundajang, Ali Masykur Musa, dan Endriartono Sutarto.
Sejak 21 Januari 2014, panitia konvensi menggelar debat bernegara di 12 kota besar di Indonesia untuk mengenalkan peserta konvensi. Namun, berdasarkan beberapa hasil survei politik, 11 orang peserta konvensi Demokrat masih belum cukup populer di masyarakat.
KHAIRUL ANAM | PRIHANDOKO
Berita lain:
Soal Century, Ini Jawaban Sri Mulyani di Pansus
Kisruh Soal Ujian Nasional, Jokowi: Saya Dijebak
Jakarta Raih Peringkat Pertama Kota di Negara Berkembang
Koalisi PDIP-NasDem, Pasar Bereaksi Positif