Exit Poll: Pemilih di Kota Lebih Banyak Pilih PDIP  

image-gnews
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Capres PDIP Joko Widodo, saat memberikan hak pilih dalam pemilihan legislatif di TPS 35, di Kebagusan, Jakarta Selatan (9/4). TEMPO/Imam Sukamto
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Capres PDIP Joko Widodo, saat memberikan hak pilih dalam pemilihan legislatif di TPS 35, di Kebagusan, Jakarta Selatan (9/4). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior Indikator Politik Indonesia Kuskrido Ambardi mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengalami perluasan basis pemilih dalam pemilu legislatif 9 April 2014. Berdasarkan exit polling Indikator Politik, PDIP paling banyak memperoleh suara dari pemilih berpendidikan, kalangan perkotaan, dan berpendapatan menengah ke atas.

"Jika golongan pemilih lulusan SMA kami golongkan ke kalangan berpendidikan, maka PDIP sudah merambah jadi partai kelas menengah," kata Kuskrido saat memaparkan hasil exit polling lembaganya di Restoran Ninety-nine, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu, 9 April 2014. (Baca: Hitung Cepat CSIS & Cyrus Tetap Unggulkan PDIP)

Berdasarkan hasil exit polling Indikator, kata Kuskrido, 19 persen lulusan SLTA memilih PDIP. Adapun Golkar, Gerindra, dan Demokrat masing-masing 12 persen, 9 persen, dan 8 persen. (Baca: PDIP Unggul Berdasarkan Exit Poll).

Pemilih yang berpendapatan Rp 2 juta ke atas juga paling banyak memilih PDIP dengan angka 16 persen, mengungguli Golkar 13 persen, Gerindra 9 persen, dan Demokrat 8 persen.

Adapun untuk pemilih perkotaan, PDIP juga paling banyak dipilih oleh pemilih perkotaan dengan angka 17 persen, disusul Golkar 12 persen, Gerindra 8 persen, dan Demokrat 6 persen. "PDIP mengalami perluasan basis pemilih," katanya.

Kuskrido mengakui sejak lama PDIP memang diasosikan sebagai partainya wong cilik. Namun, asosiasi itu perlahan beralih setelah muncul sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Terutama untuk pemilih berdasarkan pendapatan. Ini sebenarnya mirip dengan profil pemilih Jokowi saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta," katanya.

Dalam exit polling Indikator Politik Indonesia, PDIP meraup suara tertinggi dengan perolehan 14,6 persen, disusul Golkar 11,5 persen, Gerindra 9,4 persen, dan Demokrat 7,5 persen. Berturut-turut kemudian Partai Kebangkitan Bangsa 6,2 persen, Partai Amanat Nasional 5,8 persen, Partai Persatuan Pembangunan 5,5 persen, Partai Keadilan Sejahtera 5,1 persen, Nasdem 4,9 persen, dan Hanura 4,7 persen. Partai Bulan Bintang 1,2 persen dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia 0,7 persen sehingga diprediksi tak lolos parlemen.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Kuskrido menegaskan hasil exit polling hanya sebagai gambaran hasil pemilu dan tak lebih reliable dari quick count yang sampelnya diambil berdasarkan penghitungan suara di TPS-TPS.

Jumlah sampel exit polling 2.000 orang dengan margin of error plus minus 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dari 2.000 responden itu, hanya 1.416 responden yang mau diwawancarai. Exit polling merupakan survei yang dilakukan terhadap responden segera setelah mereka keluar dari tempat pemungutan suara.

KHAIRUL ANAM

Berita Terpopuler:

Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. ANTARA/Moh Ridwan
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.


Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.


Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

9 jam lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?


Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

22 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Kepala Desa dari berbagai daerah di Indonesia melakukan demonstrasi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendesak Revisi UU Desa sebelum Pemilu pada Rabu, 31 Januari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,


Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Sejumlah anggota Apdesi saat menghadiri Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan revisi Undang-Undang (RUU) tentang Desa menjadi Undang-Undang (UU) dengan salah satu poinnya perpanjangan masa jabatan kepala desa menjadi 8 tahun dan maksimal dua periode. TEMPO/M Taufan Rengganis
Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.


Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.