TEMPO.CO, Serang - Menjelang hari Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif 2014, bank di Banten melaporkan kenaikan penarikan uang tunai oleh masyarakat. Uang pecahan yang ditarik bermacam-macam, mulai dari nominal Rp 5.000 sampai dengan pecahan Rp 20.000. (Baca : Pemilu, Rp 1,3 Miliar di Kendari Dipecah Tiap Hari).
Kenaikan penarikan uang dialami Bank Jabar Banten Cabang Serang. Menurut Kepala Cabang BJB Serang, Denny Mulyadi, terjadi penambahan penarikan uang dibandingkan hari biasa. Kali ini, nasabah kebanyakan meminta uang pecahan kecil ketimbang nominal besar seperti Rp 50.000 atau Rp 100.000. "Memang boleh memesan pecahan berapa saja, asal di atas Rp 1 juta. Kalau kurang dari itu lebih baik ambil di ATM," katanya kepada Tempo.
Denny mengaku tidak mengetahui motif penarikan uang secara masal tersebut. Dia pun tidak mau membeberkan nilai rupiah yang sudah ditarik atau persentase kenaikannya dibandingkan hari biasa.
Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Dahnil Anzar, mengatakan penarikan dan penukaran uang besar-besaran disejumlah daerah sering terjadi menjelang Pemilu. Gejala ini, kata dia, menjadi indikator maraknya politik uang. "Kampanye tentang politik uang selama ini tidak serta merta membangun kesadaran masyarakat," ujarnya. (Baca :Serangan Fajar Marak di Jember).
Dahnil mengatakan keterbatasan ekonomi, pemahaman politik, dan tingkat pendidikan masyarakat desa membuat mereka kerap terpengaruh politik uang. Berbeda dengan masyarakat di perkotaan yang relatif lebih melek politik dan mempunyai sikap tegas untuk menolak politik uang. (Baca : Warga Yogya Ini Tolak Serangan Fajar dari 3 Partai).
WASI'UL ULUM
Berita Lainnya
Kata Jokowi Soal Aliran Duit Busway Karatan ke Anaknya
Maksud Prabowo Sebut Pemimpin Jakarta Penipu
Ada Jokowi, Media Asing: Pemimpin Tua Beristirahat