TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan swing voters atau massa mengambang akan sangat mempengaruhi hasil pemilu legislatif 2014. Musababnya, menurut survei yang dirilis Indikator, kedekatan masyarakat dengan partai politik relatif kecil, hanya sekitar 14,8 persen.
"Pemenang pemilu adalah partai yang paling mampu mendekati swing voters," kata Burhan dalam Rilis Survei Efek Kampanye dan Efek Jokowi: Elektabilitas Partai Jelang Pemilu Legislatif 2014 di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Jumat, 4 April 2014. (Baca: Sejak Deklarasi Capres, Elektabilitas Jokowi Turun).
Rendahnya kedekatan pemilih dengan partai ini membuat dukungan kepada partai mengalami fluktuasi. Dari 14,8 persen tersebut, PDIP menjadi jawara dengan meraih 27,6 persen suara, disusul oleh Golkar dengan 18,2 persen suara, dan Gerindra 10,5 persen.
Adapun di kalangan swing voters, elektabilitas PDI P masih tetap memimpin dengan 24 persen, masih disusul Golkar dengan 14,3 persen, dan Gerindra stagnan di 10,5 persen suara. (Baca: Ini Cara Jokowi Menggaet Ibu Rumah Tangga).
Kemudian, Indikator juga mencatat paska deklarasi Joko Widodo sebagai calon presiden PDI P, dukungan kepada partai nomor 4 tersebut bertambah di kalangan swing voters. Pada survei Februari-Maret 2014 sebesar 16 persen, kemudian setelah deklarasi pada Maret 2014 sebesar 24 persen. (Baca: Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden).
Golkar juga mengalami penambahan namun tidak signifikan yakni sebesar 0,5 persen, dari 13,8 persen pada Februari-Maret menjadi 14,3 persen di bulan Maret. Gerindra sebaliknya, deklarasi Jokowi membuat elektabilitsnya turun di kalangan swing voters, dari 11,2 persen menjadi 10,5 persen. "Ini bukti swing voters memilih karena tokoh," kata Burhanuddin.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dengan sampel 2050 responden, margin of error 2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen pada masa survei 28 Februari-10 Maret 2014 sebelum kampanye dan sesudah kampanye 18-24 Maret 2014.
TIKA PRIMANDARI