Saling Serang Capres di Ranah Maya Kian Sengit  

image-gnews
Seorang warga melintas di depan lukisan mural masyarakat gerakan pemilu bersih, di Taman Ria, Senayan, Jakarta (31/3). Pesan mural tersebut mengimbau kepada para Calon Legislatif tidak mengumbar janji-janji manis untuk menarik simpatik masyarakat dan pendukungnya agar menang Pemilu April mendatang.           TEMPO/Imam Sukamto
Seorang warga melintas di depan lukisan mural masyarakat gerakan pemilu bersih, di Taman Ria, Senayan, Jakarta (31/3). Pesan mural tersebut mengimbau kepada para Calon Legislatif tidak mengumbar janji-janji manis untuk menarik simpatik masyarakat dan pendukungnya agar menang Pemilu April mendatang. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Politicawave Yose Rizal mengatakan saling serang antarpendukung partai dan calon presiden akan makin sengat di jagat maya. Serangan-serangan itu disebut sudah berlangsung sejak beberapa pekan sebelum pemilu legislatif pada 9 April mendatang.

"Tapi serangan-serangan itu tak resmi dari akun partai," kata Yose saat dihubungi, Selasa, 1 April 2014 (baca pula: Prabowo dan Jokowi Perang Sindiran).

Kendati tak resmi, kata Yose, serangan dari akun-akun perorangan tersebut bisa dilacak arah hubungannya dengan partai-partai atau calon presiden tertentu. Salah satunya, kata Yose, adalah serangan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fachri Hamzah terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.

"Itu kemudian diamplifikasi oleh banyak akun, baik relawan atau yang berafiliasi dengan mereka," kata Yose.

Yose memprediksi serangan-serangan politik yang dialamatkan ke calon presiden atau partai tertentu akan makin gencar jelang sepekan pemilihan legislatif. Sebab, sosial media belum diatur penggunaannya dalam kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Nah, yang diserang harus rajin menyediakan counter informasinya. Sebab, kalau serangan itu dibiarkan, netizen lama-lama menganggap serangan itu sebagai fakta. Padahal, belum tentu itu benar," kata Yose.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Yose mengakui jagat maya memang belum banyak digunakan oleh partai-partai atau salah satu calon presiden untuk menginformasikan diri mereka. Praktis, kata Yose, hanya PKS yang cukup fasih menggunakan sosial media.

Adapun PDIP, justru lebih aktif lewat relawan-relawan dan orang-orang yang terafiliasi dengan mereka. Gerindra, kata Yose, kendati rajin bermain di jagat maya, tapi serangan mereka lebih banyak terjadi di ranah offline. Sedangkan partai-partai lain seperti Golkar dan Demokrat cenderung keteteran di sosial media (baca pula: Video Pejabat Ajak Coblos Golkar Heboh di YouTube).

KHAIRUL ANAM

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU

Berita terpopuler lainnya:
Agnes Monica Artis Terpopuler di MTV 
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.


Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengacungkan tiga jari saat konferensi pers di rumah dinas Gubernur, Jakarta (21/8). Dalam Konferensi pers Jokowi mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan atas sidang sengketa perselisihan hasil pemilu presiden. Tempo/Aditia Noviansyah
Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.


Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono (kanan) didampingi Pengacaranya, Hinca Panjaitan (kiri) tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 23 Juni 2014. Setelah mangkir pada pemeriksaan perdana, hari ini Setiyardi hadir untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut


Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai capres 2014 kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.


Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.


Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo mengacungkan jari membentuk simbol
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.


Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Rajasa. TEMPO/Aditia Noviansyah
Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.


Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Tabloid Obor Pro Jokowi Beredar di Garut
Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.


Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Capres, Joko Widodo menyampaikan orasinya pada kampanye terbuka bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di lapang Tegalega, Bandung, Jawa Barat. 3 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.


Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Anak anak kecil bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo usai meresmikan kampung deret di Petogogan, Jakarta Selatan (3/4). Sebanyak  123 unit rumah warga yang direhab di RW 03 dan 05, kini siap di huni dengan berbagai fasilitas seperti taman dan wifi gratis. TEMPO/Dasril Roszandi
Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.