TEMPO.CO, Malang - Joko Widodo yang digadang PDI Perjuangan sebagai calon presiden 2014, menyapa warga Malang menggunakan bahasa Malangan saat kampanye terbuka di lapangan Mulyorejo, Ahad, 30 Maret 2014. Jokowi cukup fasih menyapa massa dengan kosa-kata walikan khas di wilayah tersebut. "Salam Satu Jiwa. Apa kabar kera Ngalam. Tahes kabeh? (Apa kabar arek Malang. Sehat semua?)" kata Jokowi di atas panggung.
Jokowi mengajak relawan dan pendukung PDI Perjuangan selalu mengawal rekapitulasi suara sejak tempat pemungutan suara, hingga rekapitulasi di Kecamatan maupun Komisi Pemilihan Umum. Kalau perlu, kata Jokowi, jangan tidur sore-sore. "Saya tiga hari tak tidur," kata dia.
Selama tiga hari ia berkeliling Sumatera dan Jawa. Mulai Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Sementara hari ini ia berkampanye di Banjarmasin dan ke Malang. Esoknya ia melanjutkan perjalanan ke Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan. "Juga ke Ngawi, Magetan dan Madiun," katanya.
Jokowi mengajak para relawan dan pendukung PDIP kuat tak tidur. Tujuannya untuk menjaga suara PDIP dan mencari dukungan. "Kita kuat-kuatan tak tidur. Partai lain juga tak tidur," katanya.
Kampanye PDI Perjuangan dengan juru kampanye Jokowi di Lapangan Mulyorejo, Sukun, Malang, Jawa Timur, dihadiri sekitar 5 ribu warga. Para politikus dan simpatisan PDI perjuangan sudah berkumpul sejak pukul 10.00. Kampanye ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo dan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Achmad Basara. (Baca: Jokowi Kritik Pemerintah Tak Punya Prioritas )
Jokowi tiba di lokasi kampanye sekitar jam 15.00. Ia memilih berjalan sekitar 200 meter dari pintu masuk lapangan hingga panggung. Langkahnya berulang kali tertahan oleh warga yang mengerebutinya. Mengenakan kemeja merah PDIP, Jokowi berjalan dikelilingi para pengawal pribadinya sambil menyalami warga Malang yang berlomba-lomba mendekatinya.
Tjahjo dan Wakil Sekjen Hasto Kristanto berjalan kaki terlebih dahulu. Lagu-lagu kebangsaan seperti Indonesia Pusaka, Indonesia Raya riuh dinyanyikan saat Jokowi memasuki Lapangan Mulyorejo. Warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, berdesakan untuk bersalaman dengan Jokowi. (Baca: Jokowi Mengaku Didukung Banyak Purnawirawan TNI )
Kampanye terbuka diawali dengan lagu Indonesia Raya, diikuti pembacaan Perintah Harian Ketua Umum PDIP oleh Mantan Kapolri Dai Bachtiar. Kampanye dilanjutkan pembacaan pidato oleh Tjahjo Kumolo. Tjahjo mengajak para simpatisan dan massa itu memilih PDI Perjuangan apabila ingin Jokowi menjadi presiden. (Baca: Disudutkan Iklan, Jokowi Pertimbangkan Langkah Hukum)
Adapun Jokowi menyebut tahun ini sebagai penentuan. "Harus menang tebal, jangan menang tipis. Kalau 9 April menang maka untuk pemilu 9 Juli akan jauh lebih mudah," katanya.
ANANDA TERESIA | EKO WIDIANTO