TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan partainya akan menjual keberhasilan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono untuk menarik pemilih dalam Pemilu 2014. Dia mengatakan, sepuluh tahun memerintah, banyak kemajuan yang dicapai SBY di berbagai bidang.
"Tapi informasi di media tidak berimbang," kata Mubarok saat dihubungi, Senin, 24 Maret 2014. Dia mengatakan media sudah dikuasai kelompok politik tetentu sehingga tak bisa berimbang menyiarkan keberhasilan pemerintah. Akibatnya, pemberitaan terkait dengan Demokrat hanya yang bersifat negatif. (Baca: Bendung Efek Jokowi, Demokrat Andalkan SBY).
Dia mengatakan SBY tidak bisa dilepaskan dari partainya. Partainya tak akan hanya menjual nama besar SBY. Namun, sebagai Ketua Umum Demokrat, SBY tak akan meninggalkan partai tersebut. Mubarok menegaskan seluruh kader diminta menjelaskan pencapaian program prorakyat kepada masyarakat. "Itu otomatis mesti dilakukan." (Baca: Gara-gara Korupsi, Pamor Demokrat Paling Terpuruk).
Mubarok menuding media massa menjadi salah satu sebab anjloknya elektabilitas partainya. Padahal, dia mengingatkan, Demokrat bukan partai paling korup. Masih ada partai lain yang lebih banyak kadernya tersangkut kasus korupsi. "Beritakan Demokrat pasti seksi," katanya. Namun dia yakin masyarakat lama-lama juga muak dengan berita yang sama diputar terus-menerus.
Dia mengingatkan bahwa Demokrat adalah partai yang menghasilkan kejutan. Pada Pemilu 2004, partainya meraih suara 7,5 persen, tapi berhasil mendudukkan kadernya sebagai presiden. Pada Pemilu 2009, target yang dicanangkan hanya 15 persen. Namun hasil akhirnya, Demokrat meraih suara di atas 20 persen. "Partai kami itu penuh kejutan," ujarnya. (Baca juga: Suara Demokrat Diprediksi Berlabuh ke PDIP).
WAYAN AGUS PURNOMO