TEMPO.CO, Sampang - Sejumlah partai politik di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, enggan menggelar kampanye terbuka. Selain dianggap tidak berdampak signifikan pada perolehan suara, kampanye terbuka juga dinilai boros biaya. Komisi Pemilihan Umum Sampang mencatat, pada pekan pertama jadwal kampanye terbuka, tak satu pun parpol yang mengajukan izin untuk menggelar kampanye terbuka.
Ketua Partai Keadilan Sejahtera Sampang Abdurrahman mengatakan pihaknya sengaja tidak menggelar kampanye terbuka karena boros anggaran. "Kampanye terbuka butuh biaya besar tapi kurang efektif meraup dukungan," katanya, Senin, 24 Maret 2014.
Baca Juga:
Abdurrahman mengungkapkan, pada pemilu tahun ini, anggaran untuk kampanye terbuka dialihkan untuk program bakti sosial di pedesaan. Menurut dia, bakti sosial dianggap lebih efektif untuk menggaet dukungan pemilih. "Manfaatnya langsung dirasakan masyarakat," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris PDI Perjuangan Sampang Muhammad Nurrahmad. "Kampanye tertutup lebih menyentuh masyarakat ketimbang kampanye terbuka," katanya.
Nurrahmad mengaku telah menginstruksikan seluruh caleg dari PDI Perjuangan untuk memperbanyak tatap muka dengan masyarakat. "Kampanye terbuka baru akan digelar jika ada perintah dari PDIP pusat," ujarnya.
Selain PKS dan PDI Perjuangan, Partai Golkar dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia juga tidak menggelar kampanye terbuka. Adapun jadwal kampanye terbuka di Sampang ditetapkan selama 21 hari, mulai 16 Maret hingga 5 April 2014. Masing-masing parpol diberi jatah tujuh kali kampanye di delapan daerah pemilihan.
MUSTHOFA BISRI