TEMPO.CO, Jakarta -- Pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sabam Sirait, menuturkan peristiwa perjanjian Batu Tulis yang melibatkan Partai PDI Perjuangan dan Gerindra tak pernah menyinggung soal dukungan partai asuhan Megawati Soekarno itu kepada Prabowo Subianto.
"Tidak ada perjanjian antara PDIP Perjuangan dan Gerindra seperti itu. Itu mungkin ada di luar pertemuan. Saya hadir pertemuan Bogor," kata Sabam kepada wartawan di Kedai Tjikini, Ahad, 16 Maret 2014. (baca: Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis)
Sabam menyebutkan orang-orang yang hadir saat itu. Selain Mega, dari PDIP terdapat Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung. Ada enam perwakilan dari PDIP dan enam dari Gerindra. "Dari Gerindra, ada Prabowo dan adiknya Hasyim," kata dia.
Di rumah mendiang Soekarno tersebut, Mega dan Prabowo sepakat untuk membuat perjanjian. "Mencakup Mega jadi presiden atau mencalonkan Mega jadi presiden tahun sekian, yang sudah lewat," katan dia. (baca: Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...)
Setelah perjanjian itu disepakati, Sabam memilih pulang. "Saya tidak tahu kalau ada pertemuan di situ lagi," kata dia.
Tapi ia mengaku mendengar ada pertemuan lagi. "Yang saya dengar ada katanya di Teuku Umar mana nomor berapa. Saya tidak tahu," kata dia lagi.
Hal itu termasuk soal tanda tangan Mega dalam kesepakatan yang menyebut anak Soekarno itu akan mendukung Prabowo untuk menjadi presiden pada 2014. "Saya bilang tadi, di luar pertemuan itu, saya enggak tahu di mana mereka bertemu. Saya akan tanyakan Mega nanti," kata dia.
Jika benar ada pertemuan kedua di Batu Tulis itu, kata Sabam, ia tak tahu-menahu. "Kami tidak ikut. Kami tidak pernah menyetujui itu. Saya tidak tahu. Jangan paksa saya," kata dia. (Baca: Pecah Koalisi Batu Tulis)
Karena perjanjian itu dianggapnya tidak ada, Sabam mengingatkan Gerindra bahwa partainya tak mungkin mendukung Prabowo. "Tidak mungkin lagi. Kami dukung Jokowi," kata dia.
FEBRIANA FIRDAUS
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita terkait
Ditanya Jokowi Capres, Prabowo 'Ngeles'
Prabowo Emosi Dilarang Berikan Topi ke Kader
Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka
Prabowo: Calon Pemimpin Mencla-mencle Berbahaya