TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan semua instalasi umum dan pusat ekonomi sudah dijaga ketat personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjelang pengumuman Mahkamah Konstitusi tentang sengketa pemilihan presiden, siang ini, Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: Polri Antisipasi Massa dari Luar Jakarta)
Menurut dia, pemerintah memberikan perhatian serius terhadap potensi mobilisasi menjelang pengumuman calon orang nomor satu Indonesia itu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia menambahkan, langsung memimpin rapat koordinasi dengan jajaran institusi keamanan di bawah koordinasi Kementerian Koordinasi Politik Hukum dan HAM.
Bukan hanya itu, untuk mengetahui perkembangan politik setelah pembacaan putusan MK, Presiden SBY sengaja mengulur kunjungan kerja ke Provinsi Papua. "Presiden ingin mengelola politiknya, takutnya ada keputusan MK yang harus direspon beliau,” kata CT, sapaan khas Chairul. (Baca: 8 Manuver Prabowo Gugat Hasil Pemilu Presiden)
CT menegaskan, dengan semua alternatif pengamanan, diharapkan mampu meredam massa jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, ia berharap pergerakan massa siang ini tidak akan mengganggu jalannya roda perekonomian. "Semua ini sudah dibahas dan Presiden sudah siap alternatif satu, dua, tiga atau yang lainnya," kata dia.
Untuk menjaga agar kemanan tetap terjaga, CT mengimbau masyarakat dan pelaku ekonomi dalam negeri tetap tenang dan menahan diri menanggapi pembacaan keputusan MK. "Apa pun keputusan MK itu bersifat final dan mengikat," kata dia. (Baca: TNI Perbantukan 23 Ribu Personel ke Polri)