Petugas mengisikan pertamax pada kendaraan yang beralih dari premium di stasiun SPBU km 14 Tol Jakarta-Tangerang, Banten (6/8). Mulai hari ini SPBU yang berada di tol mulai memberlakukan kebijakan pemerintah terkait tidak menjual premium bersubsdi .TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Retail melarang pegawainya menggunakan seragam pada hari ini, Kamis, 21 Agustus 2014. Menurut salah satu pegawai, Vidya, imbauan itu disebarkan sejak semalam. "Imbauan itu disampaikan secara tertulis oleh Vice President of Health, Safety, Security, and Environment (HSSE)," katanya ketika dihubungi Tempo, Kamis, 21 Agustus 2014.
Larangan ini untuk mengantisipasi dampak pembacaan putusan sengketa pemilihan umum presiden di Mahkamah Konstitusi siang ini. Selain itu, Pertamina melarang pegawainya mendekati kerumuman massa. "Setiap karyawan diminta menghindari kerumunan massa atau tempat-tempat yang dianggap rawan," ujarnya. (Baca: Putusan MK, 100 Ribu Massa Pro-Prabowo Geruduk MK)
Selain itu, mereka meminta para karyawan agar tidak terprovokasi dan memprovokasi pihak lain. "Kami juga diimbau agar selalu waspada di perjalanan dan tempat umum," tutur Vidya.
Menjelang putusan Mahkamah Konstitusi hari ini, polisi sudah memperketat penjagaan sejak Rabu malam, 20 Agustus 2014. "Jumlah personel yang mengamankan Mahkamah Konstitusi bisa ditanyakan ke Bidang Humas Polda Metro Jaya. Namun petugas sudah berjaga sejak malam," kata petugas Traffic Management Center Polda Metro Jaya, Brigadir Polisi Satu Imam, kepada Tempo, Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: Polri Antisipasi Massa dari Luar Jakarta)
Penutupan dan pengalihan arus lalu lintas saat massa memenuhi Mahkamah Konstitusi juga telah disiapkan. Imam menuturkan dari arah Sudirman-Thamrin akan disekat dan ditutup di Patung Kuda Thamrin dan diarahkan ke Budi Kemuliaan. Dari arah Harmoni, pengendara akan dialihkan ke Juanda. HUSSEIN ABRI YUSUF