Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beri keterangan pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 31 Juli 2014. SBY klarifikasi tudingan situs WikiLeaks yang dilansir media nasional terkait pencegahan pemerintah Australia untuk ungkap dugaan korupsi para tokoh dan pemimpin Asia. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim ide untuk membentuk tim transisi antara pemerintahan yang baru dan lama berasal dari dirinya. Menurut dia, ide tersebut sudah pernah disampaikan beberapa bulan lalu, bahkan sebelum penetapan pemenang pemilihan umum presiden.
"Transisi itu bagus sekali, itu salah satu ide saya," kata SBY di kantornya, Senin, 4 Agustus 2014. Namun, menurut SBY, pembentukan tim transisi hendaknya menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi terhadap gugatan yang diajukan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Jika putusan MK sudah diketok, SBY berjanji dirinya akan bersikap proaktif untuk berkomunikasi dengan presiden terpilih. "Jadi sabar dulu," kata SBY.
SBY juga memaparkan ihwal pengalaman buruk transisi pada saat peralihan pemerintahan pada 2004. Pada saat itu, menurut SBY, tak ada proses transisi yang baik. Bahkan, hingga seminggu sebelum peralihan, SBY masih sangat sulit mendapat akses komunikasi. "Kita ingin mengubah tradisi, ke depannya agar lebih baik," kata SBY.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.