Bambang Soesatyo: Sikap Golkar Tunggu Munas  

Reporter

Sabtu, 2 Agustus 2014 04:39 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menyatakan saat ini masih terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan partainya menjadi oposisi atau kembali mendukung pemerintahan. Menurut dia, sikap politik partainya baru akan terlihat seusai putusan Mahkamah Konstitusi.

"Kami harus lihat dulu perkembangan pasca-pengumuman MK pada 22 Agustus mendatang," kata Bambang melalui pesan pendek yang diterima Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014.

Menurut Bambang, setidaknya ada dua indikator yang mengharuskan partai beringin menentukan sikap seusai putusan MK. Pertama, berapa banyak dan kuat tokoh Golkar yang masuk jajaran kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla jika kelak pasangan itu dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh MK.

"Masuknya tokoh Golkar dalam kabinet Jokowi-JK tentu karena peran masing-masing individu, bukan peran partai," ucap Bambang. Indikator kedua, dia melanjutkan, yakni kelompok mana yang akan memenangi pertarungan dalam Musyawarah Nasional Golkar pada 15 April 2015 mendatang.

Dia mengatakan partainya saat ini secara "official" tak bisa bicara ihwal penyusunan kabinet Jokowi-JK. Sebab, Golkar masih terikat komitmen sebagai pendukung utama koalisi penyokong Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Partai beringin, bersama partai koalisi, juga sedang "berjuang" di MK.

"Tidak elok rasanya sebagai partai, Golkar mencla-mencle," kata Bambang. "Ketika pilihan bergabung jatuh pada Koalisi Merah Putih yang mendukung Prabowo, maka perjuangan harus sampai pada titik darah penghabisan."

Menurut dia, sikap itulah yang harus ditunjukkan Golkar agar sebagai partai tetap dihargai oleh lawan maupun kawan. "Bahwa di internal ada gejolak yang mempersoalkan keputusan tersebut, itu adalah dinamika biasa yang tidak boleh membuat Golkar goyah dan menjilat ludah sendiri."

Bambang menganggap Golkar dan para pemimpin di dalamnya sedang diuji. Apakah tetap teguh memegang komitmen walau kelak tak memperoleh jabatan di pemerintahan, atau goyah pada iming-iming jabatan, serta tunduk pada tekanan dari dalam maupun luar partai. "Kalau pun kelak Golkar menjadi bagian pemerintahan Jokowi, biarlah itu ditentukan oleh hasil munas dan pemenang munas mendatang."

PRIHANDOKO

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

26 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

27 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

28 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya