Prabowo-Hatta bersama tim usai beri keterangan pers terkait hasil hitung cepat sementara di rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, 9 Juli 2014. Prabowo deklarasikan kemenangan sementara dirinya atas Jokowi-JK, dari hasil hitung cepat tiga lembaga survei Prabowo unggul yaitu JSI, Puskaptis, dan LSN. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta: Peneliti utama Lembaga Survei Nasional (LSN), Ikhsan Rosidi, menyatakan lembaga-lembaga sigi yang hasil hitung cepatnya berbeda dengan LSN memiliki penghitungan yang lebih tepat. "Ya memang mereka lebih presisi," ujar Ikhsan ketika dihubungi Tempo, Kamis, 31 Juli 2014. (Baca juga: Mahfud Akui Lembaga Pro-Prabowo Tak Kredibel)
Menurut ikhsan, LSN mengakui keakuratan lembaga-lembaga sigi yang memenangkan pasangan Jokowi-JK karena sesuai dengan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum. "Enggak mungkin kan yang lebih presisi kami sebut tak akurat," kata Ikhsan. (Baca juga: Integritas 4 Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan)
Ikhsan juga mengakui lembaganya telah salah melakukan penghitungan cepat. Dia menyatakan LSN akan menggelar audit untuk mengetahui letak kesalahan quick count. Tapi, dia mengklaim kesalahan itu bukan merupakan kesengajaan.
Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden terpilih pada 22 Juli lalu. Jokowi mendapat 53,15 persen suara berbanding Prabowo-Hatta yang meraih 46,85 persen.
Beberapa saat setelah pemungutan suara 9 Juli 2014 berakhir, LSN menutup hasil hitung cepatnya dengan menyebutkan Prabowo-Hatta mendulang 50,36 persen suara nasional. Sedangkan Jokowi-JK disebut hanya memperoleh 49,64 persen suara.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.