Mahfud Md. Akui Lembaga Pro-Prabowo Tak Kredibel

Reporter

Senin, 28 Juli 2014 06:21 WIB

Ketua Tim Pemenangan pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD memberikan keterangan dihadapan awak media terkait hasil hitung cepat perolehan suara sementara Pilpres 2014 di rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu 9 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta: Bekas ketua tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud Md., mengaku salah mengumumkan kemenangan pasangan nomor urut satu itu pada 9 Juli lalu. Mahfud mengaku baru mengetahui beberapa hari setelah 9 Juli bahwa lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta dalam hitung cepatnya tak kredibel. (Baca: Berkas Gugatan Prabowo ke MK Bolong-bolong)

"Saya sudah terjerumus dengan mengumumkan kemenangan berdasarkan quick count empat lembaga yang saya ketahui tak kredibel dua hari setelah itu," ujar Mahfud Md. saat dihubungi Tempo, Ahad, 27 Juli 2014. "Saya tahu mereka tidak kredibel setelah jadi perbincangan di media massa." (Baca: Mahfud Md Menolak Terlibat Sengketa Pilpres di MK)

Tak lama setelah pemungutan suara 9 Juli, empat lembaga survei yaitu Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN), Indonesia Research Center (IRC), dan Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebut Prabowo-Hatta memenangi pemilu presiden. Sedangkan lembaga survei besar lain menyatakan Jokowi-JK menjadi pemenang.

Mahfud menyatakan masalah data menjadi pertimbangan utama pengembalian mandat sebagai ketua tim. Mahfud mengaku tak pernah mendapat data yang dapat dijadikan dasar klaim kemenangan maupun bukti kecurangan. Padahal sebagai ketua tim, Mahfud mengaku membutuhkan data yang valid. (Baca: Fadli Zon Sebut Mahfud Md Tak Mundur)

Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga kecewa lantaran tak seorang pun dapat menyiapkan data valid setelah 9 Juli. "Ketika saya hubungi langsung, tak diangkat. Ketika diangkat, selalu berkata sedang divalidasi," ujar Mahfud. Dia merasa kehadirannya di timses tak lagi fungsional.

Pasangan Prabowo-Hatta menggugat hasil pemilu presiden yang memenangkan rivalnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla, ke Mahkamah Konstitusi. Prabowo sebelumnya menyatakan mundur dari proses rekapitulasi yang sedang berlangsung di Komisi Pemilihan Umum.

DINI PRAMITA

Terpopuler
Lima Jebakan buat TKI di Bandara Soekarno-Hatta
TNI AD Ungkap Identitas Tentara Pemeras TKI
Syarat Menteri Agama di Kabinet Jokowi-JK
Menipu, BI Tutup Money Changer di Soekarno-Hatta

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya