Presiden terpilih, Joko Widodo dan istri, Iriana dduduk dalam pesawat AirAsia di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 25 Juli 2014. Jokowi dan Istri menuju kampung halamannya di Solo untuk bertemu dengan sang ibu dan berziarah ke makam ayahnya. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta -Pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menyiapkan tim khusus untuk keperluan transisi pemerintahan. Tugas tim itu antara lain merumuskan portofolio calon menteri. (Baca juga: Penyusunan Kabinet ala Jokowi Dipuji)
“Itu kebutuhan yang harus disiapkan menjelang pelantikan,” ujar juru bicara Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristianto, ketika dihubungi, Jumat, 25 Juli 2014. (Baca: Mekanisme Pemilihan Kabinet Jokowi-Kalla)
Menurut dia, tim transisi merupakan organ pendukung yang bertugas menjabarkan agenda kebijakan sesuai janji-janji Jokowi-JK selama kampanye. Tim itu terdiri atas sejumlah pakar yang ikut merumuskan visi-misi pemerintah Jokowi-JK, yaitu berdikari di bidang ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian secara budaya. “Calon menteri harus bisa menjalankan visi-misi tersebut,” kata Hasto. (Baca juga: Jokowi-Kalla Diminta Ikutkan Publik Susun Kabinet)
Tim transisi juga diminta mengumpulkan portofolio calon menteri yang berasal dari kalangan profesional maupun partai. Jokowi, kata Hasto, tak keberatan mempertimbangkan calon yang diusulkan masyarakat.
Menurut Hasto, tim transisi hanya bertugas memberikan rekomendasi dan kerangka kebijakan yang bersifat strategis. Meski demikian, semua rekomendasi itu akan sangat tergantung sikap presiden. “Keputusan akhir tetap pada presiden,” katanya. Ia pun enggan menjelaskan siapa saja nama-nama yang masuk dalam bursa calon menteri. “Kami belum bisa menyebut nama,” katanya.