TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan partai belum menentukan sikap resmi terkait dengan hasil pemilihan presiden.
Menurut dia, Demokrat masih akan menunggu putusan Mahkamah Konstitusi bila tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa benar akan mengajukan sengketa besok, Jumat, 25 Juli 2014. "Sampai detik ini kami masih bersama Koalisi Merah Putih," kata Ramadhan ketika dihubungi Kamis, 24 Juli 2014. (Baca: Tak Beri Untung, Koalisi Prabowo Bakal Ditinggalkan)
Ramadhan mengatakan bila tim Prabowo-Hatta besok tidak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, Demokrat akan menerima hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum. Semua pihak, menurut dia, hendaknya menghormati hak konstitusi Prabowo-Hatta untuk melaporkan ke Mahkamah. Presiden terpilih masih mengambang selama belum ada keputusan Mahkamah Konstitusi. (Baca: Partai Koalisi Prabowo-Hatta Bakal Membelot)
"Saya pribadi sudah menyatakan selamat kepada pihak Joko Widodo-Jusuf Kalla atas kemenangan menurut KPU, dan Mas Ibas (Sekretaris Jenderal Demokrat Edhie Baskoro Yudhyono) juga sudah mengucapkan," kata Ramadhan. Namun, ujar dia, ucapan itu bukan sikap resmi partai dan bisa berubah setelah Mahkamah memutuskan.
Ramadhan juga mengapresiasi rekonsiliasi yang ditawarkan oleh Jokowi-JK. Berbeda dengan penolakan Jokowi sebelum pemilihan presiden, kata Ramadhan, keterbukaan Jokowi-JK ini baik untuk pembangunan bangsa. Ihwal tersebut, dia juga belum tahu Demokrat akan menyambut atau tetap bersikap opisisi.
"Majelis Tinggi akan mengambil keputusan oposisi atau bergabung setelah hasil MK keluar," ucapnya. Sampai saat ini, Ramadhan mengatakan belum ada pergerakan dari Partai Demokrat. (Baca: Demokrat Minta Prabowo dan Jokowi Siap Kalah)
Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan pemenang di pemilihan presiden 2014. Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara nasional, Jokowi-Kalla unggul dengan 70.997.883 suara atau 53,15 persen dibandingkan Prabowo-Hatta yang berkisar 62.576.444 suara atau 44,85 persen. Tim Prabowo menolak hasil tersebut dan akan mengajukan ke Mahkamah Konstitusi.
SUNDARI
Berita Terpopuler
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK Mulai Beredar
Ahok Ngamuk Saat Sidak Uji Kir Bersama KPK
Hacker Cina Manipulasi Suara Golput di Pilpres?
ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini
Berita terkait
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil
7 Oktober 2021
Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol
Baca SelengkapnyaMengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih
19 Maret 2018
Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu
12 Maret 2018
Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaAHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru
12 Maret 2018
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.
Baca SelengkapnyaPengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi
12 Maret 2018
Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaKala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah
12 Maret 2018
Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya