Calon Presiden dari nomor urut 1 Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di depan para pendukungnya di rumah Polonia, Jakarta, 22 Juli 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Korea Selatan,Ryu Jeong-hyun dan Kim Hoil, mengunjungi Rumah Polonia di Jalan Cipinang Cempedak, 1/29, Jakarta Timur.
Kedatangan dua orang perwakilan Kedubes Korea Selatan itu untuk mengklarifikasi pemberitaan mengenai 37 orang peretas asal Korea dan Tiongkok. "Kami telah mengecek secara langsung kepada pihak Bareskrim Polri, dan tak ada satupun warga negara Korea yang ditahan," ujar Jeong Hyun, Rabu 23 Juli 2014.
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Yunus Yosfiah, menuding adanya 37 peretas asal Korea Selatan dan Tiongkok yang menggelembungkan suara Pilpres 2014. (Baca: Menkopolhukam: Keputusan Prabowo Tak Picu Konflik)
Menurut Yunus ada sekitar 4 juta suara dimanipulasi. Para peretas itu, memanipulasi suara golput di beberapa kecamatan di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Utara.
Selain itu, Ryu Jeong-Hyun, berharap peristiwa ini tidak mengganggu hubungan bilateral antara Korea Selatan dan Indonesia. "Warga Korea di Indonesia adalah salah satu warga negara asing yang terbanyak di Indonesia," ujarnya.
Sedangkan anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Ali Mochtar Ngabalin, menjelaskan pihaknya telah melaporkan kasus ini kepada Polri, dan menyerahkan sepenuhnya pemeriksaan dan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.
"Kami akan berkomitmen untuk terus melakukan komunikasi intensif dengan pihak Kedubes Korea Selatan," ujar politikus Partai Golkar itu.