Warga Syiah Sampang keluar dari bilik suara seusai mencoblos di TPS 1, desa Jemundo, Sidoarjo (9/7). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sampang - Walaupun final rekapitulasi nasional telah dilaksanakan, namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tetap menggelar hitung ulang suara pemilu presiden di delapan tempat pemungutan suara di Kecamatan Ketapang dan Banyuates. (Baca: Prabowo Tolak Pilpres, Saksi Walkout, KPU: Sah)
Namun penghitungan suara ulang itu tidak dihadiri saksi dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Yang pasti saksi Jokowi sudah kami undang, bahwa mereka tidak hadir itu bukan lagi urusan kami," kata Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif, Selasa, 23 Juli 2014. (Baca: Tim Prabowo Persoalkan Keabsahan 25 Juta Suara)
Menurut dia, acara hitung ulang yang digelar di halaman kantor KPU Sampang tersebut sempat diundur selama satu jam karena menunggu saksi Jokowi-JK. Namun karena tak kunjung datang, hitung ulang akhirnya dilanjutkan. "Meski tidak ada saksi, hasil hitung ulang tetap sah dan akan kami serahkan ke KPU Jawa Timur," ujar dia.
Dihubungi terpisah, sekretaris tim pemenangan Jokowi-JK Sampang, Anwar Sanusi, membenarkan enggan hadir ke acara hitung ulang surat suara pilpres tersebut. "Kami hanya diundang lewat telepon, dan rekapitulasinya terkesan dadakan," kata Anwar.
Menurut Anwar, hitung ulang tersebut muncul akibat proses pemilu dijalankan tidak secara adil dan tidak terbuka. Sehingga produk yang dihasilkan pun tidak transparan. "Sejak awal prosesnya bermasalah, buat apa kami hadir," kata dia.
Hitung ulang delapan TPS, yaitu empat TPS di Ketapang dan empat TPS di Banyuates digelar berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu Jawa Timur. Rekomendasi ini dibuat setelah Bawaslu membuka 22 kotak suara dan menemukan ketidaksesuaian data pemilih dengan jumlah perolehan suara.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.