Calon Presiden, Prabowo Subianto memberikan sambutan terkait pernyataan sikapnya pad ahasil pilpres 2014 di rumah Polonia, Jakarta, 22 Juli 2014. Prabowo menyatakan menolak hasil Pilpres 2014 dan mengundurkan diri dari Calon Presiden 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, menjadi pusat perhatian di dunia maya setelah menyampaikan pidato atas penyelenggaraan pemilu presiden 2014. Dalam pidato yang disampaikan di posko pemenangannya di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa, 22 Juli 2014, Prabowo menyatakan menolak pelaksanaan pemilu presiden. (Baca: Isi Pidato Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres)
Menjelang pengumuman rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum, Prabowo Subianto menyatakan menolak hasil pemilu presiden 2014 karena dianggap cacat hukum, tidak jujur, serta tidak adil. Penolakan Prabowo pun jadi trending topic dunia. Penolakan Prabowo tersebut masuk ke dalam sepuluh daftar topik yang paling ramai dibicarakan di Twitter. Sikap Prabowo ini bertengger di urutan ketujuh trending topic, yakni "Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres". (Baca: Prabowo Tolak Pilpres, Jokowi: Dia Negarawan)
Ribuan pengguna Twitter memang beramai-ramai memasukkan topik Prabowo tolak pelaksanaan pilpres dalam cuitan mereka. Lebih banyak dari mereka terlihat mencuit pernyataan yang berbau kecaman dan sindiran kepada Prabowo Subianto. Akun @ardeks menulis, "Kalo Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres 2014, kenapa kemarin nyalon? Kalo gak siap nyalon, ke tukang cukur bawah pohon aja."
Sindiran penyesalan terhadap pendukung Prabowo dilontarkan pemilik akun @ViaKribo, "Coba cek trending topic 'Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres 2014' banyak yang nyoblos pak Prabowo menyesal karena nggak menerima kekalahan." Adapun akun @izal2012 menanyakan keinginan Prabowo, "Cieee prabowo tolak pelaksanaan pilpres, maunya apa sih? :))"
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
