KPU Tunda Pengesahan Rekapitulasi Sumatera Utara

Reporter

Selasa, 22 Juli 2014 01:14 WIB

Suasana rapat pleno lanjutan rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional di Gedung KPU, Jakarta Pusat, 21 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta--Komisi Pemilihan Umum batal mengesahkan Provinsi Sumatera Utara. Sebabnya, masalah di Kabupaten Nias Selatan baru mencuat di rekapitulasi tingkat nasional ini. "Sangat disayangkan masalah ini tidak selesai di Kabupaten dan Provinsi. Nias Selatan seakan menjadi sesuatu yang berulang dan seperti makhluk susah tersentuh," ujar Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad di Gedung KPU, Senin, 21 Juli 2014.

Bahkan, Muhammad meminta agar KPU tidak menetapkan Provinsi Sumatera Utara, khususnya Nias Selatan dahulu. "Kami mohon agar tidak buru-buru ditetapkan dulu," kata Muhammad.

Di Nias Selatan ditemukan jumlah pemilih yang lebih dari 100 persen. Panwaslu Nias menduga terjadi pelanggaran di sejumlah tempat pemungutan suara. Ternyata, atas kajian Panwaslu, ditemukan banyak pemilih fiktif karena banyak data pemilih yang sudah meninggal masih terdata. Panwaslu lalu merekomendasikan KPU Nias Selatan agar melakukan pemungutan suara ulang di 27 kecamatan yaitu di 279 TPS se-Nias Selatan.

Rupanya, KPU Nias selatan tidak melaksanakan rekomendasi dari Panwaslu sehingga masalah ini muncul lagi di tingkat nasional. "Masa orang sebanyak ini tidak bisa menyelesaikan Nias Selatan?" Ujar Muhammad dengan nada tinggi.

Ketua KPU Husni Kamil Manik yang memimpin rapat, akhirnya memutuskan untuk menunda pengesahan rekapitulasi suara Sumatera Utara, untuk menyelesaikan Nias Selatan hingga besok. "Kami sudah diskusikan bagaimana agar Sumut ini pembahasannya dipending. Besok akan dibahas. KPU dan Bawaslu akan ketemu setelah forum ini," ujar Husni.

Hingga berita ini ditulis, KPU telah mengesahkan rekapitulasi perolehan suara di 26 Provinsi. Adapun, 26 Provinsi yang telah ditetapkan adalah Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jambi, Bengkulu, Nusa Tenggara barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sumatera Barat, Maluku, Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Papua Barat, Kalimantan Timur, dan Banten.

TIKA PRIMANDARI

Terpopuler:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Jokowi Batal Balik Jadi Gubernur Jika Ini Terjadi
iPad Milik Korban MH17 Kirim Pesan ke Keluarga
Hamas Tangkap Seorang Tentara Israel
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya