TEMPO.CO, Sampang - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Timur merekomendasikan pemungutan suara ulang di 8 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Sampang. Rekomendasi ini muncul setelah Bawaslu mengkaji hasil investigasi Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Sampang terhadap 17 TPS di Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, serta mengkaji seluruh formulir C6 dan C7 di 22 TPS di Kecamatan Ketapang dan Banyuates.
Anggota Panwaslu Sampang, Ahmat Rifto, mengatakan rekomendasi coblos ulang muncul karena berdasarkan hasil pemeriksaan isi kotak suara di 22 TPS, Bawaslu menemukan sejumlah kotak suara tidak dilengkapi model C7 dan jumlah pemilih yang hadir tidak sesuai dengan model C1. Delapan TPS yang bermasalah yaitu TPS 2, TPS 13, TPS 14, dan TPS 15 Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang.
"Serta TPS 2, TPS 10 Desa Kembang Jeruk. TPS 10 Desa Lar Lar, serta TPS 4 Desa Tlagah, Kecamatan Banyuates," kata Rifto, Ahad, 20 Juli 2014.
Selain coblos ulang, lanjut Rifto, Bawaslu juga meminta KPU Sampang melakukan penghitungan ulang surat suara di 8 TPS lainnya di Ketapang. Jika hasil hitung ulang di 8 TPS ini perolehan suara tidak sesuai dengan daftar pemilih yang hadir, maka akan dilakukan coblos ulang. "Bawaslu meminta 8 TPS lainnya ini juga harus coblos ulang," ujar dia tanpa merinci TPS yang dimaksud.
Ketua KPU Sampang Samsul Muarif mengatakan siap melaksanakan rekomendasi Bawaslu tersebut. "Tapi kapan waktunya dan bagaimana teknis, masih akan dibahas lebih lanjut dengan instansi lainnya," katanya singkat.
Kisruh pilpres di Sampang bermula dari kejanggalan perolehan suara di 17 TPS di Desa Ketapang Barat, di mana seluruh perolehan suara untuk Prabowo-Hatta dan nol untuk Jokowi-JK. Tim Jokowi melaporkan kejanggalan tersebut ke Bawaslu. Tak mau kalah, tim Prabowo juga melaporkan sejumlah TPS di Kecamatan Banyuates ke Bawaslu karena perolehan suara di TPS, 100 persen untuk Jokowi-JK dan nol persen untuk Prabowo-Hatta.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya