Kecurangan Pilpres di Jatim Mirip Saat Pilgub
Minggu, 20 Juli 2014 07:48 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Temuan tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menunjukkan bahwa 575 tempat pemungutan suara (TPS) di Jawa Timur terindikasi kejanggalan. Juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan kejanggalan itu sama seperti saat pemilihan gubernur Jawa Timur tahun 2013. "Sama dengan pilgub, copy-paste di daerah. Modusnya sama, TPS sama, dan indikasi operator pelakunya juga sama," kata Khofifah dalam jumpa pers di Posko Relawan Jokowi-JK, Jalan Gayungsari I, Surabaya, Sabtu, 19 Juli 2014.
Dijelaskan Khofifah, 575 TPS yang dimaksud tersebar di lima kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Situbondo, dan Bondowoso. Modus terbanyak adalah perolehan suara 100 persen ke pasangan lawan dan nol persen untuk Jokowi-JK. Padahal, kata Khofifah, ada saksi Jokowi-JK yang datang ke TPS tapi tidak ada suara satu pun untuk pasangan nomor 2. "Saksi nomor 2 hadir, apa iya milih ke nomor satu?" ujarnya. (Baca: Mahfud Md.: Dua Capres Sama-sama Curang)
Ketika diklarifikasi, para pemilih juga mengaku tidak pernah mendapat undangan C6 dan tidak pernah memilih. Khofifah mensinyalir mereka yang diberi undangan C6 hanya yang terafiliasi pada satu pilihan. (Baca: Kasus Nol Suara, KPU Sampang Berpegang pada Aturan)
Adapun temuan lain berupa 120 DPT yang kelahirannya tahun 1913 ke bawah. Artinya, rata-rata mereka sudah berusia lebih dari 101 tahun. Catatan-catatan itu, menurut Khofifah, tidak bisa diabaikan. "Harus ada perbaikan-perbaikan untuk penyelenggaraan pemilu ke depan," ujarnya. (Baca: Jokowi Nol Suara di Sampang, KPUD: Coblosan Normal)
Meski demikian, Khofifah mengatakan pelaksanaan pemilu secara umum berjalan dengan baik. Perolehan suara pasangan Jokowi-JK khususnya di Jawa Timur juga menunjukkan kemenangan, baik berdasarkan hasil hitung cepat ataupun real count.
Kemenangan di Jawa Timur ini sangat berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara secara nasional, terlebih karena Jokowi-JK kalah di Jawa Barat. "Pengaruhnya sangat signifikan untuk nasional. Apalagi penduduk Jawa Timur nomor dua terbesar setelah Jawa Barat," kata Khofifah.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terpopuler:
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter
Diultimatum ISIS, Umat Kristen Tinggalkan Mosul
Milisi Diduga Incar Pesawat Putin, Bukan MH17
Jembatan Comal Amblas, Jalur Alternatif Molor 30Km
Insinyur Selamat Gara-gara Tidak Dapat Tiket MH17