Prabowo-Hatta Menang Telak di Sumatera Barat  

Reporter

Editor

Zed abidien

Sabtu, 19 Juli 2014 15:51 WIB

Petugas melintas di depan layar menunjukkan hasil penghitungan suara Pilpres 2014 KPU Sumbar, di Padang, 18 Juli 2014. Pasangan Prabowo - Hatta meraih 1.797.505 suara suara atau 76,9 persen dan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla meraih 539.308 suara atau 23,1 persen. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Padang - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berhasil menang telak di Sumatera Barat, dengan memperoleh 1.797.505 suara atau 76,9 persen. Rivalnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya memperoleh 539.308 suara atau 23,1 persen.



Ini merupakan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara pemilu presiden dan wakil presiden Komisi Pemilihan Umum Sumatera Barat, Jumat kemarin, di salah satu hotel di Kota Padang.



Ketua KPU Sumatera Barat Amnasmen mengatakan, jumlah pemilih di Sumatera Barat yang masuk dalam DPT dan DPK 3.633.822 pemilih. Sementara, yang menggunakan hak pilihnya hanya 2.354.327 suara. "Partisipasi pemilih dalam Pilpres ini 63,7 persen," ujarnya, Jumat 18 Juli 2014.


Advertising
Advertising


Namun, dibanding dengan pemilu legislatif, pengguna hak pilih mengalami penurunan. Pada pileg lalu partisipasi pemilih mencapai 68 persen.



Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengaku, puas dengan perolehan suara di Sumatera Barat. "Ini kemenangan masyarakat Minangkabau," ujarnya saat dihubungi Tempo, Sabtu 19 Juli 2014.



Menurut Irwan, memperoleh suara 76,9 persen itu luar biasa. Sebab, Sumatera Barat menyumbang suara tertinggi untuk Prabowo-Hatta di Indonesia. "Ini patut kita syukuri. Kita lebih tinggi dari Sumsel yang merupakan basis Pak Hatta," ujarnya.



Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Sumatera Barat Alex Indra Lukman mengaku, menerima hasil penghitungan suara Pilpres di Sumatera Barat. "Itu pilihan masyasrakat Sumatera Barat. Kita hargai sistem demokrasi yang berjalan," ujarnya, Sabtu 19 Juli 2014.



Menurut Alex, awalnya pihaknya menargetkan Jokowi-JK menang di Sumatera Barat. Meskipun tipis. "Tapi sekarang jauh dari target kita," ujarnya.



Namun, kata Alex, pasangan Prabowo-Hatta wajar menang di daerah ini. Sebab, ketua tim pemenangnya dipimpin gubernur Sumatera Barat dan bupati/walikota di 18 kabupaten/kota. "Kita lihat realisasinya, berpengaruh juga," ujarnya.



Dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat, pasangan Prabowo-Hatta dari poros koalisi yang dipimpin Partai Gerindra ini menang di 18 kabupaten/kota. Sementara, pasangan nomor urut dua Jokowi-JK hanya menang di satu kabupaten, yaitu Kepulauan Mentawai.



Saksi pasangan Jokowi-JK Yeni Estanjung mengatakan, pasangan Jokowi-JK menang di Mentawai, karena adanya kedekatan bathin masyarakat setempat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. "Jokowi menang di Mentawai karena ketokohan Ibuk Mega. Ibu menjadi panutan di sana," ujarnya.



Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto mengatakan, pelaksanaan pemilu di Sumatera Barat berjalan aman dan tertib.



"Hingga penghitungan dan penetapan suara hari ini di tingkat provinsi, tak ada masalah," ujarnya yang hadir pada rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara KPU Sumatera Barat. Bambang mengaku, tidak ada kasus tindak pidana pemilu pada pilpres kali ini. "Hanya ada beberapa permasalahan administrasi," ujarnya.



ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya