Mangindaan Bantah Demokrat Ikut Koalisi Permanen

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 19 Juli 2014 03:25 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menunjukan simulasi pencoblosan saat menjadi juru kampanye terbuka di Lapang Tegalega, Bandung, Jawa Barat (30/3). Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan tujuh kabar yaitu soal Pembangunan jalan wilayah selatan Jawa Barat, Pembangunan rel ganda kereta api, Waduk Jatigede, Bandara Kertajati, Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan Politeknik Subang, 86,4 juta orang sudah bisa mendapatkan jaminan kesehatan, dan Undang-undang Desa. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Evert Erenst Mangindaan, membantah partai ini mengikuti koalisi permanen partai pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hal ini disampaikan meski Demokrat turut mendukung dan menyukseskan Prabowo-Hatta dalam pemilihan umum presiden.

"Kita (Demokrat) bukan anggota koalisi. Kita memang kemarin mendukung (Prabowo-Hatta), tapi harus lihat dulu hasilnya seperti apa," kata Mangindaan di Istana Negara, Jumat, 18 Juli 2014. (Baca: Majelis Pakar PPP Serukan Tinggalkan Prabowo-Hatta)

Ia menyatakan, awalnya Demokrat bersikap netral terhadap Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sehingga tak turut menjadi partai koalisi yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum. Keputusan turut mengusung dihasilkan setelah Prabowo-Hatta memaparkan visi-misi dan dinilai sesuai dengan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Akan tetapi, keputusan tersebut tak serta merta menunjuk pada sikap dan posisi politik Demokrat setelah penetapan hasil pemungutan suara di KPU, 22 Juli 2014. Demokrat akan kembali melihat sikap dan visi kedua pasangan calon setelah penetapan hasil untuk menentukan arah dukungan. (Baca: Demokrat Merapat ke Jokowi, Gerindra Tak Percaya)

"Kalau memang baik, kita tentu dukung pemerintahan yang baru. Tapi juga bisa tidak, yang penting ada pemerintahaan yang baik ke depannya," kata Mangindaan. Hal ini disampaikan untuk menegaskan posisi Demokrat yang siap menjadi oposisi. (Baca; Kalla Optimistis Ada Koalisi Permanen yang Merapat)

Mangindaan sendiri tak membantah adanya komunikasi antara Demokrat dengan partai pengusung Jokowi-JK. Menurut dia, Demokrat masih berupaya untuk mengenal arah dan kebijakan Jokowi-JK jika menang dalam pilpres. Akan tetapi, ia mengklaim tak mengetahui adanya pertemuan antara Ketua Harian Sjariefuddin Hasan dengan petinggi partai pengusung Jokowi-JK. "Saya belum tahu kalau ada pertemuan, belum ada laporan," kata dia.

FRANSISCO ROSARIANS








Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS


Berita terpopuler:
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Dirisak Netizen
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia



SHARE: Facebook | Twitter






Advertising
Advertising

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

6 Maret 2024

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

11 Februari 2023

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

Masa pendaftaran calon anggota komisioner KPU DKI Jakarta dibuka 10-21 Februarai 2023. Simak materi dan jadwal seleksi anggota KPU DKI.

Baca Selengkapnya

Debus Omnibus

8 Januari 2023

Debus Omnibus

Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) Cipta Kerja menghidupkan kembali omnibus law yang inkonstitusional bersyarat.

Baca Selengkapnya

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

29 Desember 2022

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum menyaksikan langsung penekenan MoU tersebut.

Baca Selengkapnya

Waswas Nilai Tukar Rupiah

14 Desember 2022

Waswas Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah diperkirakan terus melemah hingga tahun depan.

Baca Selengkapnya