Kalah Telak, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 17 Juli 2014 13:34 WIB

Petugas menunjukan kertas surat suara yang rusak untuk pemilihan presiden di kantor KPUD Jakarta Barat, 24 Juni 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Purbalingga - Saksi pasangan Prabowo-Hatta menolak menandatangani hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU Purbalingga, Jawa Tengah, yang memenangkan pasangan Jokowi-JK.

"Kami menemukan banyak kecurangan di kubu mereka. Sehari sebelum pencoblosan, kepala desa dikondisikan," kata saksi pasangan Prabowo-Hatta Purbalingga, Haryanto, Kamis, 17 Juli 2014.

Ia mengatakan tim sukses Prabowo-Hatta sebenarnya sudah melaporkan dugaan kecurangan tersebut kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Purbalingga.

"Akan tetapi, kami tak kunjung mendapatkan jawaban sehingga akhirnya kami memilih tidak menandatangani berita acara rekapitulasi suara ini. Ini instruksi dari Tim Pemenangan Purbalingga," katanya.

Berdasarkan rapat pleno KPU Purbalingga, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh 320.704 suara atau 63,56 persen, sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 183.873 suara atau 36,44 suara.

Ketua KPU Purbalingga Sri Wahyuni mengatakan meski saksi dari Prabowo-Hatta menolak menandatangani berita acara, berkas hasil penghitungan suara tetap dikirimkan ke KPU Jawa Tengah.

"Tidak masalah. Kita teruskan hasil rekapitulasi kepada KPU Jateng. Soal dugaan pelanggaran, itu bukan ranah kami. Itu menjadi tugas dari pengawas," katanya.

Dari jumlah pemilih keseluruhan sebanyak 731.258 jiwa, terdiri atas jumlah pemilih dalam DPT 727.777 jiwa ditambah pemilih tambahan, terdapat 510.573 pemilih yang hadir dan menggunakan hak pilihnya. Rinciannya, pengguna hak pilih dalam DPT sebanyak 507.452 jiwa, pemilih DPTb 1.082, Daftar Pemilih Khusus (DPK) 94 orang dan DPKTb atau yang menggunakan KTP atau identitas lainnya sebanyak 1.951 orang. Di antara yang hadir terdapat suara tidak sah sebanyak 6.002 orang.

ARIS ANDRIANTO

Berita penting lain:
Jelang Lebaran, Tarif Sewa Mobil Melambung
Inneke Koesherawati Hindari Kosmetik Warna Menor
Tulus Jadi Duta Produk Baru Kosmetik Wardah
Luhut Berharap Tokoh Muda Pimpin Golkar





Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya