Jokowi: Ada Partai Pendukung Prabowo yang Mendekat  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 16 Juli 2014 16:42 WIB

Joko Widodo (Jokowi) menyambangi kantor Tempo di Kebayoran Center, Jakarta, 11 Juli 2014. Seusai kunjungan ke Tempo, Jokowi dijadwalkan datang ke BeritaSatu dan Indosiar. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Serang - Calon presiden Joko Widodo menyatakan siap menerima partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang ingin bergabung dengan kubunya. "Kami terbuka. Semua yang ingin ikut membangun negara mesti kami terima," kata Jokowi setelah bertemu dengan sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Banten, Rabu, 16 Juli 2014.

Jokowi mengakui saat ini ada beberapa partai pendukung Prabowo-Hatta yang mendekat dan membangun komunikasi. Namun dia enggan menyebutkannya. "Tak usah sebut partai mana." (Baca: Jokowi Menang Telak di Kepulauan Seribu)

Sejak sejumlah lembaga survei mengumumkan hasil hitung cepat pemilihan presiden, bangunan koalisi pendukung Prabowo-Hatta goyah. Sejumlah partai, seperti Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Demokrat, dilanda konflik internal. Di partai Golkar, sejumlah kader yang sejak awal mendukung Jokowi-Kalla mendesak pergantian pimpinan partai. (Baca: Slank cs Gelar Konser 7 Hari untuk Kemenangan Jokowi)

Desakan pergantian pimpinan melalui Musyawarah Nasional Golkar ini juga didukung sejumlah politikus senior dan organisasi pendiri partai yang tergabung dalam Tri Karya. Tri Karya mendesak Golkar segera menggelar musyawarah nasional pada 4-8 Oktober 2014 untuk mengganti Ketua Umum Aburizal Bakrie. (Baca: Jokowi Bilang Nol Suara di Sampang Tak Masuk Akal)

Selain Golkar, Partai Persatuan Pembangunan juga ikut goyah. Konflik dukungan yang sempat menguat sebelum pemilihan presiden kembali muncul. Kubu Suharso Monoarfa yang sebelum pemilihan mendukung Jokowi-Jusuf Kalla kembali menggaungkan seruan agar PPP segera merapat ke pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan PKPI itu.

Sedangkan Partai Demokrat mendekat melalui sejumlah kader yang terang-terangan mendukung Jokowi-Kalla. Kegamangan Demokrat dalam mendukung Prabowo-Hatta salah satunya terlihat saat deklarasi koalisi permanen partai pendukung Prabowo di Tugu Proklamasi, Senin lalu. Saat itu deklarasi tak dihadiri pengurus elite partai berlambang mirip logo Mercy tersebut.

IRA GUSLINA SUFA

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS


Berita terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

17 menit lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

3 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

15 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

18 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

19 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

22 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

23 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

23 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya