TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, meragukan komitmen koalisi permanen antarpartai pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. “Belum teruji apakah koalisi itu benar-benar permanen,” ujarnya, Selasa, 15 Juli 2014.
Kesepakatan bersama menjalin koalisi permanen dideklarasikan sejumlah partai pendukung pasangan Prabowo-Hatta kemarin sore. Dalam deklarasi itu hadir Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, Ketum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali, Ketum Partai Gerakan Indonesia Raya Suhardi, Ketum Partai Bulan Bintang M.S. Kaban, dan Ketum Partai Partai Amanat Nasional. Hanya Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat yang absen dalam deklarasi itu. (Baca juga: Demokrat Ikut Tanda Tangani Koalisi Permanen)
Menurut Siti, perikatan antarpartai merupakan gagasan yang perlu diadopsi untuk memperkuat proses demokrasi di Indonesia. Sistem itu tak hanya bertujuan untuk penguatan di parlemen, melainkan juga sebagai alat mengontrol kekuasaan eksekutif. Hanya saja, koalisi itu membutuhkan platform ideologi dan visi bersama. “Tidak seperti koalisi pendukung pemerintah sekarang yang sangat pragmatis dan kental dengan oportunisme,” tuturnya. (Baca: Ical Klaim Koalisi Permanen Positif)
Siti mengakui potensi kesalahan itu sangat mungkin terulang kembali. Terlebih jika memperhatikan gejolak internal sejumlah partai pendukung, seperti yang dialami Golkar. “Jika mereka masih ambigu dan memiliki standar ganda, tunggullah kehancurannya.”
RIKY FERDIANTO
Terpopuler
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Rahasia Kecantikan Angelina Jolie Terungkap
Goetze: Mimpi Kami Jadi Kenyataan
Berita terkait
LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN
23 Agustus 2023
Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaKebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk
27 Juli 2020
Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
Baca SelengkapnyaTips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki
29 Juni 2020
Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.
Baca SelengkapnyaMenristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi
5 Mei 2020
Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaLIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN
18 Oktober 2019
LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN
Baca SelengkapnyaAksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat
17 Maret 2019
Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.
Baca SelengkapnyaSiapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini
6 Februari 2019
Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.
Baca SelengkapnyaReorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB
31 Januari 2019
Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.
Baca Selengkapnya