Begini Cara Lembaga Survei 'Abal-abal' Bekerja  

Reporter

Selasa, 15 Juli 2014 06:57 WIB

Seorang petugas menunjukan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) di Jakarta, Minggu (09/02). Hasil survey menunjukkan Megawati lebih dipilih sebagai Capres PDIP 2014 dibanding Gubernur DKI Joko Widodo. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survei (INES) Irwan Suhanto heran dengan hasil survei terakhir INES yang memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dia menilai hasil survei itu tak masuk akal. (Baca: Survei yang Menangkan Prabowo Ini Muncul Tiba-tiba)

Menurut Irwan, cara kerja lembaga survei abal-abal alias palsu sangat gampang. Awalnya, kata Irwan, lembaga survei abal-abal itu berdiskusi menentukan survei apa yang akan dilakukan. “Tinggal mengerjakan di depan komputer dalam 2-3 hari. Lalu mereka mencari dana. Semudah itu,” kata Irwan saat dihubungi akhir pekan lalu. (Baca di sini: Bekas Bos Lembaga Survei Pro-Prabowo Buka-bukaan)

Tapi, Irwan enggan menyebutkan INES melakukan hal serupa atau tidak. Dia mengaku tak tahu persis kegiatan INES. Meskipun menjadi direktur eksekutif, Irwan hanya bertugas mengoreksi hasil survei sebelum dipublikasikan. Seharusnya, kata dia, pimpinan lembaga survei mengetahui semua teknis survei sejak hulu hingga hilir. “Saya sudah tak bisa di INES lagi karena memberikan referensi yang berbahaya,” katanya. (Baca: Integritas 4 Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan)

Irwan meragukan hasil survei terakhir INES yang menyatakan elektabilitas Prabowo-Hatta 54,3 persen dan Jokowi-JK hanya 37,6 persen. “Saat saya mundur, INES sedang tak membuat survei. Tiba-tiba muncul survei tanggal 2 Juli. Tak masuk akal karena perlu waktu minimal sebulan untuk melakukan survei,” kata Irwan. Menurut dia, tak masuk akal INES mensurvei hampir 7 ribu responden dalam waktu singkat.

Koordinator Data INES, Sutisna, membantah pernyataan Irwan. Dia mengklaim lembaganya telah bekerja secara independen dan data yang dikumpulkan valid. “Dapat dijamin keaslian data kami,” katanya. Direktur Eksekutif INES, Sudrajat Saca Sawitra, mengatakan lembaganya bekerja secara independen. “Kami tak dibayar siapa pun. Kami bekerja secara swadaya. Independensi adalah prinsipnya,” kata Sudrajat.

MUHAMAD RIZKI | SINGGIH SOARES | PRIO H KRISTANTO | SAID HELABY | YOLANDA ARMINDYA

Terpopuler
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Penyiar TV Kondang di Cina Ditangkap Jelang Siaran
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU
Juru Parkir Monas yang Dibakar Tentara Meninggal
Goetze: Mimpi Kami Jadi Kenyataan
Rahasia Kecantikan Angelina Jolie Terungkap

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya