Bekas Bos Lembaga Survei Pro-Prabowo Buka-bukaan  

Reporter

Selasa, 15 Juli 2014 06:03 WIB

Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Prabowo Subianto menunjukkan kertas suara sebelum memberikan hak suaranya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di TPS 02, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat (9/7). Prabowo ditemani oleh anak kandungnya, Didiet Prabowo dan juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon serta Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survei, Irwan Suhanto, buka-bukaan soal hasil survei lembaganya yang selalu menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto di atas Jokowi. Menurut Irwan, survei INES yang memenangkan Prabowo merupakan pesanan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. (Baca di sini: Ketika Lembaga Survei yang Unggulkan Prabowo Dicecar)

“Saya ungkapkan ke publik, itu pesanan Gerindra. Memesan hasil survei itu memang bisa dilakukan,” kata Irwan saat dihubungi Tempo, akhir pekan lalu. (Baca: Integritas 4 Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan)

Irwan mengaku ragu terhadap hasil survei INES sejak awal. "Sejak di INES saya sudah ragu terhadap hasil surveinya. Tapi saya tak lantas bersikap karena perkawanan saya dengan orang-orangnya," kata Irwan, yang bergabung dengan INES sejak Agustus 2013. (Baca juga: Jokowi Dinilai Capres Labil)

Dia menilai hasil survei INES merupakan alat propaganda Gerindra. “Kepentingan propaganda itulah yang membuat saya keluar,” kata Irwan yang mundur sejak 20 Juni lalu itu.

Meskipun menjadi direktur eksekutif, Irwan tak mengetahui proses survei yang dilakukan INES. Padahal, kata Irwan, seharusnya dia mengetahui semua kegiatan teknis survei dari hulu sampai hilir. Dia hanya bertugas mengoreksi hasil survei sebelum dipublikasikan. “Saya sudah tak bisa di INES lagi karena memberikan referensi yang berbahaya,” kata dia.

Ketua Umum Gerindra Suhardi membantah partainya memesan hasil survei ke INES. Menurut dia, partainya tak punya hubungan apa pun dengan INES. “Tak ada satu hubungan pun dengan lembaga survei itu,” kata dia.

Koordinator Data INES, Sutisna, menyangkal lembaganya menerima duit dan berafiliasi dengan Gerindra. “Survei kami tak dapat dipesan untuk kepentingan seseorang atau sekelompok orang,” kata Sutisna.

MUHAMAD RIZKI | SINGGIH SOARES | PRIO HARI KRISTANTO | SAID HELABY

Terpopuler
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Penyiar TV Kondang di Cina Ditangkap Menjelang Siaran
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU
Juru Parkir Monas yang Dibakar Tentara Meninggal
Goetze: Mimpi Kami Jadi Kenyataan
Rahasia Kecantikan Angelina Jolie Terungkap

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya