Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Prabowo Subianto menunjukkan kertas suara sebelum memberikan hak suaranya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di TPS 02, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat (9/7). Prabowo ditemani oleh anak kandungnya, Didiet Prabowo dan juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon serta Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survei, Irwan Suhanto, buka-bukaan soal hasil survei lembaganya yang selalu menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto di atas Jokowi. Menurut Irwan, survei INES yang memenangkan Prabowo merupakan pesanan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. (Baca di sini: Ketika Lembaga Survei yang Unggulkan Prabowo Dicecar)
“Saya ungkapkan ke publik, itu pesanan Gerindra. Memesan hasil survei itu memang bisa dilakukan,” kata Irwan saat dihubungi Tempo, akhir pekan lalu. (Baca: Integritas 4 Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan)
Irwan mengaku ragu terhadap hasil survei INES sejak awal. "Sejak di INES saya sudah ragu terhadap hasil surveinya. Tapi saya tak lantas bersikap karena perkawanan saya dengan orang-orangnya," kata Irwan, yang bergabung dengan INES sejak Agustus 2013. (Baca juga: Jokowi Dinilai Capres Labil)
Dia menilai hasil survei INES merupakan alat propaganda Gerindra. “Kepentingan propaganda itulah yang membuat saya keluar,” kata Irwan yang mundur sejak 20 Juni lalu itu.
Meskipun menjadi direktur eksekutif, Irwan tak mengetahui proses survei yang dilakukan INES. Padahal, kata Irwan, seharusnya dia mengetahui semua kegiatan teknis survei dari hulu sampai hilir. Dia hanya bertugas mengoreksi hasil survei sebelum dipublikasikan. “Saya sudah tak bisa di INES lagi karena memberikan referensi yang berbahaya,” kata dia.
Ketua Umum Gerindra Suhardi membantah partainya memesan hasil survei ke INES. Menurut dia, partainya tak punya hubungan apa pun dengan INES. “Tak ada satu hubungan pun dengan lembaga survei itu,” kata dia.
Koordinator Data INES, Sutisna, menyangkal lembaganya menerima duit dan berafiliasi dengan Gerindra. “Survei kami tak dapat dipesan untuk kepentingan seseorang atau sekelompok orang,” kata Sutisna.
MUHAMAD RIZKI | SINGGIH SOARES | PRIO HARI KRISTANTO | SAID HELABY
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.