Aktris dan penyanyi Cinta Laura usai memberikan hak pilihnya dalam pemilihan Presiden 2014 di TPS 04, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu 9 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan kubu Prabowo-Hatta menemukan dugaan kecurangan yang membuat pasangan yang diusungnya kehilangan banyak suara. Gerindra mencatat setidaknya ada 1.245 tempat pemungutan suara (TPS) yang bermasalah.
"Itu dari hasil penyisiran kami dengan formulir C1," kata ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta di Jakarta itu saat dihubungi, Ahad, 13 Juli 2014. Taufik menjelaskan, di TPS-TPS tersebut ada penambahan pemilih dalam daftar pemilih khusus tambahan yang tidak wajar. "Ada yang DPK tambahannya hingga 300 orang." (Baca:Rekap Suara di Website KPU Banyak Kejanggalan)
Di sebuah TPS, Taufik mencontohkan, timnya menemukan pemilih dalam DPK tambahan yang jumlahnya hampir 50 persen dari jumlah nama dalam daftar pemilih tetap. "Itu banyak terjadi di Jakarta Utara. Tempat komunitas Tionghoa," ujarnya. Contohnya di kawasan Pluit, Kapuk Muara, dan Sunter. Di salah satu TPS, timnya menemukan DPT yang memuat nama 528 orang dengan DPK tambahan mencantumkan 324 pemilih. "Itu kan tak wajar," ujarnya. (Baca:Jokowi Instruksikan Siaga Kecurangan Pemilu)
Untuk diketahui, DPK tambahan memuat nama pemilih yang sudah mendapat hak pilih namun belum terakomodasi dalam DPT, daftar pemilih tambahan, dan daftar pemilih khusus. Mereka bisa mencoblos di TPS yang sesuai dengan alamat dengan menunjukkan kartu tanda penduduk atau identitas diri lain kepada panitia pemilu.
Taufik menyatakan pihaknya telah melaporkan dugaan kecurangan kepada Badan Pengawas Pemilu dan Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta. "Kami tuntut agar ada penghitungan ulang dan panitia KPPS diproses," katanya. Dia menilai kejadian itu merupakan kecurangan yang terencana karena ada mobilisasi massa.
Sementara itu, Taufik mengklaim Prabowo-Hatta mendapatkan 52 persen suara di Jakarta. Hasil ini diperoleh dari penyisiran tim terhadap formulir C1 dari berbagai wilayah DKI. (Baca:Migrant Care Temukan Banyak Pemilih Siluman )
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.