Jokowi Pantau Penghitungan Suara di Jawa Barat

Reporter

Sabtu, 12 Juli 2014 20:41 WIB

Calon Presiden Joko Widodo, memberikan keterangan kepada wartawan, di kantor Media Center Jokowi - JK di Jakarta, 10 Juli 2014. Jokowi menyerukan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil langkah cepat demi menghentikan serangan Israel ke Palestina. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Calon Presiden Joko Widodo sengaja menyambangi markas PDI Perjuangan Jawa Barat di Kota Bandung, untuk memastikan Formulir C1 sudah terkumpul. "Yang penting adalah memastikan bahwa C1 sudah di tangan, kami lihat 100 persen sudah dipegang semuanya," kata dia di sela kunjunganya itu di Bandung, Sabtu, 12 Juli 2014.

Jokowi, nama panggilan Joko Widodo, menyaksikan proses input data hasil pengumpulan Formulir C1 di markas PDI Perjuangan Jawa Barat itu. Dia mengatakan, sistem itu untuk mengontrol suara yang masuk. "Sehingga gampang menelusuri kalau ada pergeseran atau perubahan," kata Jokowi.

Jokowi mengklaim, dari input data C1 sementara yang terkumpul di Jawa Barat tidak berbeda jauh dengan hasil quick count. "Yang tadi baru masuk 65 persen itu, angkanya juga gak jauh berbeda dengan quick-count," kata dia. "Yang paling penting itu suara sesuai dengan C1, dan C1 dipegang sebagai back-up." (baca :Jokowi Minta Semua Pihak Kawal Rekapitulasi Pemilu)


Saat ditanya perolehan suara di Jawa Barat, Jokowi menghindar. "Hasilnya sudah bisa dilihat kemarin. Ini (untuk) memastikan, ini loh suara ini, jangan sampai berubah-ubah. Itu saja," kata dia. Saat ditanya soal klaim kemenangan kubu Prabowo Hatta di Jawa Barat, Jokowi mengatakan, "Nanti dilihat kalau sudah rampung di sini."

Menurut Jokowi, kedatangannya untuk memastikan pengumpulan Formulir C1, serta penghitungannya secara manual berjalan sambil menunggu pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU pada 22 Juli 2014 nanti. "Bila sistemnya sudah terkunci seperti itu, Insya Allah semaunya akan baik." (baca : Ini Strategi KPU Amankan Penghitungan Suara)

Juru bicara tim pemengangan Jokowi-JK Jawa Barat, Waras Wasisto membenarkan hasil sementara real-count dari Formulir C1 yang masuk, mendekati hasil quick-count sejumlah lembaga survei. Di Jawa Barat, pasangan Prabowo-Hatta unggul dibandingkan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Hampir sama persis dengan quick-count veris LSI (Lembaga Survey Indonesia), Poltracking, serta Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC)," kata dia.

Waras mengatakan, dari hitungan suara yang masuk sementara di Jawa Barat, posisi Jokowi-JK meraih 41,7 persen suara, dan Prabowo-Hatta 58,3 persen. Hal itu berdasarkan hasil hitungan suara dari 21,55 juta pemilih, sementara suara seluruh pemilih di Jawa Barat yang mencoblos pada 9 Juli 2014lalu ada 23 juta suara.

AHMAD FIKRI



Berita Terpopuler


Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot di AS
Yoga tanpa Baju di Tengah Jalan, Wanita Ini Dibui
KPK: DPR Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi
Main Sinetron Lagi, Deddy Mizwar Dinilai Tak Etis

Berita terkait

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

3 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

4 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

7 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

7 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

8 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

8 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

10 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

19 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya