Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan keterangan kepada wartawan terkait majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi maju sebagai calon Presiden pada pemilu 2014 di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau masyarakat Jakarta untuk tidak termakan isu-isu, terutama soal hasil perolehan pemilihan presiden.
"Ini hanya sekelompok elite saja yang mau mengacau. Tidak usah khawatir," kata Ahok, sapaannya, usai acara Penyerahan Pemenang Sayembara Penataan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Juli 2014. Jika ada yang mau mengacau, ia melanjutkan, aparat negara bisa mengatasinya. (Baca:7 Kebijakan Jika Ahok Jadi Gubernur)
Menurut dia, masyarakat zaman sekarang tidak akan terpancing jika hasil pilpres berbuntut ricuh. "Mereka mana peduli siapa yang menang siapa yang kalah. Apalagi orang Jakarta 50 persen saja susah. Percayalah, masyarakat kita enggak bodoh lagi," ujar dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu meminta agar semua pihak bersabat menunggu hasil pengumuman resmi oleh Komisi Pemilihan Umum ihwal pemenang pilpres. Ia emoh memprediksi siapa calon presiden terpilih nantinya. "Semuanya KPU, saya bukan dewa, tidak bisa ngeramal," ucapnya.