TEMPO.CO, Jakarta - Ahli psikologi politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai sikap dari calon presiden Prabowo Subianto yang marah-marah ketika hendak diwawancarai oleh sejumlah wartawan adalah wajar.
Menurut dia, sikap emosional Prabowo memang sudah terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Psikologi Politik. "Kalau Prabowo dalam kondisi tertekan akan mudah marah. Itu menegaskan bahwa Prabowo memiliki sikap otoriter," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 9 Juli 2014. (Baca: Prabowo: Salah Apa Saya Sama Metro TV dan Tempo?)
Sikap emosional, menurut Hamdi, dapat mempengaruhi potensi konflik antar-pendukung calon presiden. Sehingga, dia melihat pentingnya pernyataan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meminta pendukung menahan diri. "Konflik dapat terjadi, tergantung sikap dari kedua kubu menanggapi hasil hitung cepat tersebut," ujarnya. (Baca: Prabowo Marah, Ungkit Lagi Perjanjian Batu Tulis)
Ahli Psikologi Universitas Padjajaran, Zainal Abidin, mengatakan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Prabowo tersebut sangat wajar sebagai orang yang sedang dalam kondisi tertekan. Apalagi Prabowo beranggapan sekumpulan eksponen, seperti media massa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan aktivis yang tidak menyukai Prabowo. "Sikap yang tidak ingin diwawancarai tersebut ditunjukkan sebagai luapan emosional Prabowo," ujarnya. (Baca: Prabowo Marah pada Berita Satu dan Kompas TV)
Namun, dia berpendapat bahwa masyarakat saat ini sudah cerdas melihat hasil dari pemilihan presiden versi hitung cepat tersebut. "Masyarakat tidak mudah dihasut oleh sekelompok sempalan-sempalan pendukung Prabowo yang tidak puas terhadap hasil perolehan suara," ujarnya.
Konflik, menurut Zainal, dapat terjadi jika pihak keamanan tidak menegakkan hukum dalam setiap persoalan sehingga kedua kubu harus melihat hukum sebagai alat yang dapat digunakan untuk menegakkan permasalahan. "Penegakan hukum oleh pihak keamanan harus benar-benar diterapkan," ujar Zainal.
Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto memarahi beberapa wartawan di rumahnya di Bojong Koneng, Babakan Madang, Jawa Barat. Menurut dia, ada beberapa media yang menampilkan berita yang tidak benar tentang dirinya. "Saya ini sudah cukup lama bersabar," ujarnya setelah menggunakan hak pilihnya, Rabu, 9 Juli 2014.
AMOS SIMANUNGKALIT
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Palestina: Serangan Udara Israel Tewaskan 23 Jiwa
Ashanty: Pilpres Bikin Gap di Antara Artis
Seusai Nyoblos, Nazaruddin Sindir SBY
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaDitugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno
5 Maret 2018
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi
2 Maret 2018
Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.
Baca SelengkapnyaKetika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi
1 Maret 2018
Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu
1 Maret 2018
Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSoal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama
27 Februari 2018
Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres
26 Februari 2018
Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaBambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal
26 Februari 2018
Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo
24 Februari 2018
Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.
Baca Selengkapnya