TEMPO.CO, Semarang - Ketua relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta agar para pendukung calon presiden Joko Widodo-Hatta Rajasa tidak lengah untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam pemilu presiden.
Meskipun capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dinyatakan unggul di hampir semua hitung cepat beberapa lembaga survei, tapi Gubernur Jawa Tengah ini meminta agar para kader partai, saksi, dan relawan Jokowi-JK tidak terlalu eufouria bergembira. (Baca: LSI, SMRC, dan IPI: Jokowi-JK Menang 52,7% Vs 47,2%)
"Seluruh pendukung jangan lengah. Seluruh masyarakat untuk mengawal penghitungan suara di TPS dan jenjang di atasnya," kata Ganjar Pranowo, Rabu, 9 Juli 2014. Ganjar meminta agar seluruh saksi mengamankan formulir C1 untuk mencegah terjadinya kecurangan. Formulir C1 ini sangat penting karena menjadi bukti perhitungan suara yang riil di masing-masing TPS. (Baca: Prabowo Tak Percaya Hasil Hitung Cepat)
Ganjar juga meminta agar para pendukung Jokowi-JK mengumpulkan data dan bukti terjadinya kecurangan yang terjadi selama pemungutan suara. Data dan bukti penting karena selisih perolehan suara antar capres diprediksi sangat ketat. Ganjar menyatakan jika data itu dibutuhkan, maka bisa langsung dibuka. (Baca: Hitung Cepat Cyrus dan CSIS, Jokowi-JK Unggul)
Untuk mengantisipasi kebocoran suara, Ganjar meminta tim kampanye nasional harus turun ke bawah mengamankan perolehan suara. "Tugas tim nasional untuk mengamankan suara dari daerah, jangan sampai ada yang terlewat," katanya. (Baca: Megawati Menangis Jokowi-JK Menang Pemilu Presiden)
ROFIUDDIN
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Ini Alasan Popularitas Jokowi Rebound
Kata Australia Soal Pemilu Indonesia
Braak, Prabowo Masukkan Surat Suara ke Kotak
Berita terkait
Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
2 menit lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
32 menit lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
35 menit lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
1 jam lalu
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca SelengkapnyaDitunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
1 jam lalu
Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
2 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
3 jam lalu
PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air
Baca SelengkapnyaJokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
3 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
5 jam lalu
Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca SelengkapnyaLuhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?
6 jam lalu
Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?
Baca Selengkapnya