Seorang penyandang disabilitas dibantu petugas usai melakukakan pencoblosan pada pilpres di TPS 37 di Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu, Jakarta Timur (9/7). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Pesta demokrasi pemilihan presiden 2014 diwarnai tingginya antusiasme warga di berbagai sudut Jakarta. Tua-muda, sehat-sakit, bebas-terhukum, semua ingin terlibat dan memberikan suara mereka, Rabu, 9 Juli 2014.
Pemandangan seperti ini terlihat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Sebanyak 1.400 pemilih terdaftar di dua tempat pemungutan suara di sana. Itu di luar mereka yang ingin memilih tanpa formulir A5. Mereka terus datang hingga panitia setempat akhirnya kehabisan surat suara.
“Antusiasme pemilih terlihat sangat tinggi," ujar Toto Rusito, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Senen saat ditemui di RSCM. "Luar biasa antusias pemilih untuk pilpres kali ini."
Kehabisan surat suara juga tejadi di penjara Cipinang, Jakarta Timur. Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik mengatakan mereka kekurangan surat suara karena ada tambahan warga lembaga pemasyarakatan dalam sebulan terakhir. Dia meminta Ketua KPU Jakarta Timur dapat membantu mengatasi kekurangan surat suara tersebut jika memang ada kelebihan surat suara di TPS tertentu di Jakarta Timur.
"Ada sekitar 80 orang penambahan warga binaan," ujarnya. Jika memang tidak ada kelebihan surat suara, mereka kehilangan hak pilih.
Usia renta juga tidak menghalangi Setiyono (78), Indri Siswoyo (84), Siti Samsiah (82), dan Suhartati (81) untuk bergabung dalam antusiasme warga yang tinggi. Keempatnya ditemui Tempo ketika memilih di sebuah TPS di Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Alhamdulillah, masih diberi kesehatan. Saya ikut karena ingin presiden terpilih nanti memberikan yang terbaik buat negeri ini," kata Setiyono.
Adapun Indri mengaku bersemangat karena pengaruh media. "Saya jadi semangat mau ikut pemilu kalau lihat berita televisi," ujarnya.
Andrew, warga Jalan Kemurnian, Glodok, Jakarta Barat, malah menyisihkan rasa waswas akan adanya kerusuhan untuk ikut berpartisipasi. Dia dan banyak warga setempat lain antre menuju bilik suara. “Kita kan tetap harus menjalankan kewajiban warga negara untuk mencoblos," ujarnya.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.