Prabowo-Hatta Menang di Penjara Khusus Koruptor  

Reporter

Rabu, 9 Juli 2014 16:23 WIB

Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Prabowo Subianto, menunjukkan jarinya usai dicelupkan pada tinta setelah memberikan hak suaranya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di TPS 02, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat (9/7). Tim Pemenanganpasangan capres dan cawapres nomor urut satu meyakini Prabowo-Hatta akan meraih suara sekitar 54 persen pada Pilpres ini. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bandung - Pasangan Prabowo-Hatta mengungguli perolehan suara Jokowi-Jusuf Kalla di penjara khusus koruptor, Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Rabu, 9 Juli 2014. Pasangan nomor 1 beroleh 244 suara, sedangkan pasangan nomor 2 mendapat 227 suara.

"Jumlah surat suara terpakai semuanya 474 lembar dengan surat suara tidak sah sebanyak tiga suara. Pemilih sudah termasuk seluruh warga binaan yang punya hak pilih dan petugas LP," ujar Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Tony Kurniawan ketika dihubungi Tempo, Rabu 9 Juli 2014.

Kepala LP Sukamiskin Giri Purbadi mengatakan, dari total 465 terpidana kasus korupsi dan pidana umum, 458 di antaranya berhak mencoblos pada pemilu presiden 2014. Adapun tujuh sisanya tak boleh memilih lantaran hak pilihnya dicabut pengadilan.

"Satu orang hak dipilihnya dicabut yaitu Djoko Susilo dan enam lagi karena mereka WNA (warga negara asing), enggak punya hak pilih (di Indonesia)," tutur Giri di kantornya. Berdasarkan pantauan Tempo, proses pemilihan presiden di Sukamiskin digelar di aula di sayap barat penjara. tempat pemungutan suara ini bernomor 49.

Lepas pukul 08.00 WIB, satu demi satu warga binaan memasuki bilik suara setelah dipanggil panitia. Tak tampak antrean calon pemilih seperti saat pemilihan legislatif lalu. Di antara mereka ada terpidana kasus suap SKK Migas, Rudi Rubiandini, dan eks Wali Kota Bandung Dada Rosada--penyogok hakim. Juga eks Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, Yudi Junadi, Gayus Tambunan, dan Fahd A. Rafiq.

Rudi dan Fahd adalah dua di antara ratusan pemilih Prabowo-Hatta. "Saya pilih nomor 1 karena negeri ini sedang butuh tenaga besar dan pikiran besar orang yang berani ambil keputusan. Satu keputusan salah pun tetap keputusan. Saya pilih nomor 1 karena keberaniannya," ujar Rudi Rubiandini setelah mencoblos di TPS 49.

ERICK P. HARDI




Berita Terpopuler:
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Riset Nomura Prediksi Jokowi Ungguli Prabowo
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Nokia Lumia Bakal Gunakan Android?

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya