Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnopturi didampingi putra-putrinya Prananda Prabowo dan Puan Maharani, melambaikan tangan saat akan memberikan hak suara dalam Pemilu Presiden di TPS 026, Kebagusan, Jakarta Selatan, 9 Juli 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang mata Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri berkaca-kaca menatap layar kaca. Layar yang digelar di teras rumahnya itu menampilkan grafik penghitungan cepat yang dibuat oleh lembaga survei Indikator Politik. Perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden dihitung.
"Data masuk 70 persen, Jokowi-Kalla 52,86 persen dan Prabowo-Hatta 47,14 persen," kata pembawa acara yang langsung disambut tempik-sorak dan tepuk tangan pendukung kandidat nomor urut dua, Rabu, 9 Juli 2014. Jokowi yang duduk di sebelah kanan Mega tersenyum. Sedangkan Kalla sibuk melihat ponsel pintarnya untuk melihat penghitungan cepat yang dilakukan lembaga lain.
Mega, yang mengenakan kemeja kotak-kotak, tak berkata apa pun. Dia hanya terus memandang layar dengan sesekali menyeka air matanya dengan tisu dan tersenyum tipis. Sunggingan senyum Kalla makin lebar melihat hasil penghitungan cepat lain tak jauh berbeda. "Tapi inginnya selisih 10 persen," kata Kalla kepada Tempo.
Di teras rumah di bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, itu, warna kotak-kotak tampak mendominasi baju orang-orang yang datang. Mega, Jokowi, dan Kalla didampingi sejumlah politikus teras partai pendukung. Wajah Ketua Umum Hati Nurani Rakyat Wiranto sumringah. Dia sesekali melongok ponsel pintar Kalla. "Ini kemenangan Bu Mega," teriak salah satu pendukung.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.