TEMPO.CO, Mojokerto - Sebelum diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan umum presiden pada Rabu, 9 Juli 2014, Kepolisian Resor Mojokerto memeriksa kondisi kesehatan para anggotanya.
"Jangan sampai sakit, periksa kesehatannya," kata Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komiksaris Besar Muji Ediyanto seusai apel siaga pengamanan pilpres di markas kepolisian setempat, Senin, 7 Juli 2014.
Sejumlah polisi pun bergiliran melakukan cek kesehatan, dari tekanan darahnya hingga kondisi tubuh yang lain. Petugas juga diberi bekal obat-obatan dan vitamin. Mereka diharapkan bugar saat mengamankan pilpres.
Hari ini ratusan anggota Polres Mojokerto digeser ke setiap tempat pemungutan suara (TPS). Polres Mojokerto mengerahkan 495 personel. Sejumlah alat utama dan alat khusus untuk pengamanan juga disiagakan. (Baca: Polda Jawa Timur Geser 28 Ribu Personel ke Daerah)
Wilayah hukum Polres Mojokerto terdiri atas 11 kecamatan di Kota Mojokerto dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Muji mengatakan, secara umum, sebelas kecamatan tersebut dalam kategori aman. "Jumlah personel di tiap TPS kami sesuaikan dengan petugas keamanan dari Linmas," katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mojokerto Ayuhanafiq mengatakan sudah mendistribusikan logistik pemilu ke tingkat kecamatan. "Kemarin 12 kecamatan dan hari ini enam kecamatan," ujarnya. Sedangkan distribusi ke tingkat desa akan dilakukan mulai besok. "Lalu distribusi ke tiap TPS pada hari pemungutan suara." (Baca juga: Distribusi Logistik Pilpres Kepulauan Jatim Tuntas)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.