TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Angkatan Darat menyiapkan 31.370 personelnya untuk turut mengawal pelaksanaan pemilihan umum presiden 9 Juli 2014. Namun demikian, Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI AD Brigadir Jenderal Andika Perkasa menyatakan jumlah itu masih belum cukup untuk memastikan keamanan pemilu di seluruh wilayah Indonesia. "Karena itu, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman sudah menginstruksikan kepada seluruh prajurit untuk tetap bersiaga dan siap diturunkan jika menghadapi kondisi genting," katanya kepada Tempo, Senin, 7 Juli 2014.
Saat ini sekitar 31 ribu prajurit TNI AD telah disiagakan untuk membantu menjaga keamanan selama pilpres. Puluhan ribu tentara itu berada di bawah kendali operasional Kepolisian Republik Indonesia. "Disiagakan di setiap komando distrik, komando daerah, maupun pusat," ujarnya. (Baca juga: Sofjan Wanandi: Warga Minoritas Takut Nyoblos)
Berikut ini persebarannya:
- Kodam I (Sumut, Riau, Kep. Riau, Sumbar) 3.000 personel;
- Kodam II (Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jambi) = 2.500 personel;
- Kodam III (Jawa Barat, Banten) = 2.100 personel;
- Kodam IV (Jawa Tengah, Yogyakarta) = 2.500 personel;
- Kodam V (Jawa Timur) = 2.500 personel;
- Kodam VI (Kaltim, Kalsel) = 1.900 personel;
- Kodam VII (Sulsel, Sulteng, Sulbar, Sultenggara, Sulut, Gorontalo) = 3.000 personel;
- Kodam IX (Bali, NTB, NTT) = 1.900 personel;
- Kodam XII (Kalbar, Kalteng) = 1.900 personel;
- Kodam XVI (Maluku, Maluku Utara) = 1.600 personel;
- Kodam XVII (Papua, Papua Barat) = 2.340 personel;
- Kodam Jaya (DKI, Depok, Tangerang, Bekasi) = 2.030 personel;
- Kodam Iskandar Muda (Aceh) = 2.100 personel;
- Kostrad = 1.500 personel;
- Kopassus = 500 personel.
Menurut Andika, puluhan ribu tentara itu tidak akan diturunkan hingga ke tempat pemungutan suara. "Komisi Pemilihan Umum sudah menetapkan prajurit tidak boleh berada di dalam TPS."
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Pengamat Nilai Sikap SBY Berlebihan
Debat, Hatta Keliru Sebut Harga Baru Gas Tangguh
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat
Berita terkait
Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya
16 Januari 2024
pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaMenantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI
23 Juli 2018
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.
Baca SelengkapnyaTNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik
23 Juli 2018
Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.
Baca Selengkapnya3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD
22 Juli 2018
Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.
Baca SelengkapnyaCerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache
22 Juli 2018
Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.
Baca SelengkapnyaTNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache
22 Juli 2018
Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang
21 Juli 2018
TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.
Baca SelengkapnyaPenerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache
21 Juli 2018
Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.
Baca Selengkapnya