Tim Jokowi-JK Minta Pemilu Ulang di Hong Kong  

Reporter

Senin, 7 Juli 2014 09:22 WIB

Ilustrasi Pemilu. ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari meminta penyelenggara pemilu di Hongkong melakukan pencoblosan ulang. Insiden di Hongkong, menurut Eva, seharusnya tidak perlu terjadi jika panitia setempat memiliki perencanaan yang tepat. "Pemilih tidak salah sehingga tidak bisa mencoblos. Partisipasi pemilih yang tinggi tidak difasilitasi penyelenggara pemilihan," kata Eva kepada Tempo, Senin, 7 Juli 2014.

Insiden Hongkong, ujar Eva, perlu diberikan perhatian serius oleh penyelenggara pemilihan presiden 2014. Tindakan tersebut untuk menghindari dugaan sisa surat suara akan dimanfaatkan untuk berbuat curang. "Hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi di Indonesia pada 9 Juli 2014 nantinya," ujar tim kampanye pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla itu. (Baca:Kisruh di Hong Kong, Ini Hasil Penyelidikan Bawaslu

Sebanyak 500 warga negara Indonesia di Hongkong berunjuk rasa lantaran tak dapat mengikuti pemilihan presiden yang digelar pada Ahad, 6 Juli 2014. Arista Devi, peserta unjuk rasa, mengatakan dia dan sejumlah warga negara Indonesia lainnya tak dapat menggunakan hak pilihnya. "Bukan hanya beberapa orang, tapi jumlah yang terdaftar mencapai ribuan," kata Arista ketika dihubungi Tempo, Senin, 7 Juli 2014. (Baca:Telat, WNI di Hongkong Tak Bisa Gunakan Hak Pilih)

Insiden Hongkong, ucap Eva, dapat menjadi pelajaran bagi penyelenggara pemilu. Apalagi kehadiran dari anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hongkong tidak menyelesaikan masalah pada saat pemungutan suara. Hal tersebut tentu saja menimbulkan kemarahan dari para pemilih yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya. "Kami meminta pengawas pemilu di Hongkong agar petugas pemungutan suara digantikan dengan yang lain pada saat penghitungan suara 9 Juli 2014 nantinya," ujar Eva.

AMOS SIMANUNGKALIT



Berita lainnya:
Pengamat Nilai Sikap SBY Berlebihan
Debat, Hatta Keliru Sebut Harga Baru Gas Tangguh
Sofjan Wanandi: Warga Minoritas Takut Nyoblos


Advertising
Advertising

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.

Baca Selengkapnya