Polisi dan Tentara Kampanye Damai Pilpres di Yogya  

Reporter

Sabtu, 5 Juli 2014 18:00 WIB

Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington (kanan) melakukan pemeriksaan prajurit Korps Marinir yang terlibat dalam Pengamanan Pemilu 2014 untuk lebih meningkatkan performa TNI- AL, di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya (11/3). ANTARA/Sertu Mar Kuwadi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hari terakhir pelaksanaan kampanye pemilu presiden dimanfaatkan jajaran Kepolisian Kota Besar Yogyakarta dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0734 Kota Yogyakarta dengan menggelar kampanye damai di Titik Nol Kilometer Yogayakarta, Sabtu sore, 5 Juli 2014.

Dalam kegiatan itu, puluhan personel kepolisian dan tentara turut membagikan ratusan stiker kepada warga bertulis, "Kita Semua Bersaudara." Seruan melalui stiker itu juga menjadi tema utama kampanye damai tersebut. (Baca: Pendukung Jokowi dan Prabowo Bentrok di Yogya)

Komandan Kodim 0734 Letkol (Arh) Ananta Wira menyerukan semua elemen masyarakat untuk mengutamakan semangat persaudaraan. "Jangan sampai provokasi-provokasi yang negatif mudah mempengaruhi suhu yang kain panas itu dan menimbulkan kekacauan," kata Ananta, yang mengikuti kampanye damai itu.

Ananta menuturkan, menjelang pemilu presiden, pemicu terjadinya onar adalah informasi yang bergerak tanpa filter. "Khususnya informasi dari media sosial yang bergerak tanpa filter, sangat gampang memicu rusuh," tuturnya. Untuk itu, Ananta menyerukan, siapa pun presiden terpilih supaya diterima dengan lapang dada.

"Kami juga jamin netralitas satuan internal Kodim dengan pengawasan tersendiri," katanya. Salah satunya dengan memanfaatkan jejaring informasi internal TNI lewat pengumpulan dan pengendalian krisis (puldasis) dari tingkat terbawah. "Puldasis ini yang akan memantau netralitas anggota di lapangan," kata Ananta, yang akan menurunkan 400 personel di Yogya untuk pengamanan pemilu nanti. (Baca: Pelaku Bentrok Kampanye di Yogyakarta Ditangkap)

Wakil Kepala Kepolisian Kota Besar Yogyakarta Komisaris Polisi Iqbal Yudhi menuturkan polisi akan menjaga sedikitnya empat kawasan rawan jelang, saat, dan pasca-pemilu di Yogya.

Dengan menurunkan 1.212 personel atau dua pertiga kekuatan wilayah, polisi akan mengkonsentrasikan pengamanan di Kecamatan Umbulharjo, Gondokusuman, Danurejan, dan Mantrijeron. "Empat titik itu yang selama ini rawan gesekan pendukung calon presiden," ujar Iqbal.




PRIBADI WICAKSONO




Berita lainnya:
Dari Sini Hitler Belajar Pidato yang Memukau
Remaja Filipina Tewas Saat Ber-Selfie
Jokowi dan JK Bisa Juga Selfie

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya