TEMPO.CO, Jakarta - Tim Sukses dari kedua kandidat di hadapan gugus tugas penyelenggara pemilu sepakat tak akan merusak momen masa tenang 6 Juli nanti. Keduanya berjanji memberi kesempatan pemilih yang belum menentukan keputusannya (undecided voters) untuk berpikir jernih.
"Akan kami sampaikan kepada tim media kami untuk agar menjaga situasi kondusif," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Purnawirawan Laksamana Madya Moekhlas Sidik di kantor Badan Pengawas Pemilu, Jumat 4 Juli 2014.
Ketua Tim Media Centre Jokowi-Jusuf Kalla, Saur Hutabarat mengatakan pemilihan presiden kali ini merupakan ajang pertama yang diikuti oleh hanya dua kandidat. Karena hanya satu putaran, kata dia, masa tenang menjadi penting untuk pemilih bisa merefleksikan diri memilih sesuai hati nurani. "Harus kita hormati. Terlebih ini adalah bulan puasa," kata dia.
Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nasrullah mengingatkan agar di masa tenang tak ada lagi pemberitaan fitnah dan kampanye hitam. "Sudah waktunya kita mempertontonkan teladan kepada masyarakat," kata dia. "Tak elok seorang kontestan membiarkan kontestan yang lain tercederai."
Bawaslu juga meminta kepada para saksi kedua calon presiden agar ikut menyaksikan saat perhitungan dan rekapitulasi suara di tiap jenjang. "Jangan sampai muncul pemilih siluman," kata dia.
Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Idi Muzayat mengatakan lembaganya akan selalu menghimbau lembaga penyiaran televisi dan radio menyiarkan berita secara berimbang. "Terutama dalam hal pemberitaan," kata dia. Menurut dia, dari sisi pemeritaan banyak stasiun yang melanggar kaidah jurnalistik, Seperti tak ada konfirmasi dan klarifikasi. "Tak cover both side."
Idi menghimbau agar dalam masa tenang nanti para media menampilkan berita secara netral dan seadil-adilnya. "Karena kalau keliru membangun opini bisa membuat konflik horizontal."
Adapun Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat John Fresly mengatakan agar pasangan calon tak memberikan informasi menyesatkan kepada publik. Ia menghimbau agar segala informasi yang menjadi trending topic di masyarakat segera dijawab. "Agar tak mengarah ke prasangka dan fitnah."
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler:
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Cerita Tiga Komedian Dukung Jokowi-JK Lewat Lagu
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaAksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat
17 Maret 2019
Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.
Baca SelengkapnyaSiapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini
6 Februari 2019
Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.
Baca SelengkapnyaPPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat
10 Januari 2018
PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaPDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti
10 Januari 2018
Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul
10 Januari 2018
Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.
Baca SelengkapnyaGus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP
10 Januari 2018
Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.
Baca SelengkapnyaPDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul
10 Januari 2018
PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik
10 Januari 2018
Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.
Baca Selengkapnya