Calon Presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto tiba untuk mengklarifikasi harta capres dan cawapres di gedung KPK, Jakarta, Rabu 25 Juni 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Laboratorium Psikologi Politik mencatat calon presiden dari poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, memiliki kecenderungan gaya memimpin otoriter. Sedangkan calon presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, disebut lebih demokratis.
"Sama seperti wacana yang selama ini beredar di masyarakat," kata Ketua Laboratorium Hamdi Muluk di kafe d'Consulate, Menteng, Kamis, 3 Juli 2014. (Baca di sini: Beredar Kabar, Prabowo Pukul Ahmad Dhani)
Penelitian ini dilakukan terhadap 204 psikolog di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi yang berpengalaman dalam menilai kepribadian. Riset diadakan pada 18-27 Juni melalui penilaian jarak jauh dengan melihat tingkah laku calon presiden sejak kecil, saat merintis karier, hingga sekarang. Sebelum menilai, para psikolog itu membaca lebih dahulu biografi para kandidat.
Menurut Hamdi, 76 persen responden menyatakan bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu bakal menjalankan gaya otoriter jika terpilih menjadi presiden. Hamdi menilai Prabowo terbawa gaya tentaranya pada masa lalu. "Jangan banyak tanya, langsung saja jalankan perintah," ujarnya.
Sedangkan untuk Jokowi, 87 persen responden menilai Gubernur Jakarta non-aktif itu bakal memainkan gaya kepemimpinan demokratis jika terpilih. Jokowi, tutur Hamdi, suka mendekati masyarakat lewat gaya blusukan-nya. "Jokowi lebih partisipatif dan mau mendengar keluh-kesah masyarakat."
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.