Pengamat: Elektabilitas Prabowo Bakal Turun  

Reporter

Senin, 30 Juni 2014 05:09 WIB

Capres Prabowo Subianto menyapa pendukungnya saat berkunjung di pondok pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, 27 Juni 2014. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti yakin elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan melorot menyusul munculnya video kampanye Ahmad Dhani yang memakai seragam Nazi dan pembocoran isi wawancara Allan Nairn dengan Prabowo oleh sang jurnalis sendiri. "Hal ini akan menggerus suara Prabowo, terutama di segmen kelas menengah," ujar Ikrar saat dihubungi Tempo, Ahad 29 Juni 2014.

Menurut Ikrar, pemilih Prabowo-Hatta mayoritas berada di kalangan menengah yang merupakan kaum intelektual. Ia menganggap kalimat Prabowo dalam wawancara oleh Allan Nairn merupakan fakta tak terbantahkan mengenai sosok Prabowo yang sesungguhnya. "Sebagai kaum intelektual yang berpikiran terbuka, pasti akan terguncang mengetahui pemikiran capres dari Partai Gerindra tersebut," ujar Ikrar. Ia yakin kaum intelektual di segmen kelas menengah bukan tipe pemilih fanatik dan dapat mengedepankan rasionalitas.

Ikrar juga menilai suara Prabowo di kalangan nahdliyin akan tergerus lantaran Ketua Dewan Pembina Gerindra itu menghina sosok Abdurrahman Wahid, yang akrab dipanggil Gus Dur. Bagi kalangan nahdliyin, Gus Dur merupakan sosok panutan. Ia juga menilai pernyataan Prabowo mengenai Gus Dur yang diungkap oleh Allan Nairn akan mempengaruhi masyarakat Indonesia yang memperjuangkan nilai-nilai pluralisme dan toleransi. Ikrar menganggap Prabowo terlalu berani memberikan pernyataan negatif kepada sosok Gus Dur yang telah dianggap sebagai Bapak Bangsa.

Ikrar menganggap tindakan Allan Nairn patut diacungi jempol. "Dengan keberanian Allan Nairn, semoga bisa membuka mata hati masyarakat Indonesia yang akan mencari pemimpin," ujar Ikrar. Bantahan-bantahan dari kubu Prabowo, kata Ikrar, justru menjadi bumerang bagi Prabowo. Ia menilai masyarakat akan semakin mantap memilih Joko Widodo-Jusuf Kalla manakala kubu Prabowo memberikan sanggahan yang tidak berkualitas.

Kedua peristiwa yang datang bergantian ini, kata Ikrar, juga efektif dalam memancing suara dukungan bagi Jokowi-JK. "Mereka yang ragu-ragu untuk memilih Jokowi akan semakin mantap dengan pilihannya, sementara mereka yang masih mengamati dan belum memilih akan segera memutuskan untuk memilih Jokowi," ujar Ikrar.

Masyarakat, kata Ikrar, masih mengalami trauma terhadap pemerintahan yang otoriter. Karena itu, ia yakin masyarakat tidak akan mau memilih calon presiden yang terbukti memiliki pemikiran sebagai diktator.

DINI PRAMITA

Berita lain:


Politikus Demokrat Diteror dengan Air Keras
Memerkosa Enam Remaja, Tante May Divonis 12 Tahun
Samsung Galaxy S5, Ponsel yang Mengerti Kesehatan
Transformers Age of Extinction: Megah dan Dangkal
Anggota TNI Akui Bakar Juru Parkir Monas
Piala Dunia Brasil 2014 Dalam Angka di Twitter

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya