Ramadan, Jokowi Bakal Dihantam Kampanye Hitam

Reporter

Sabtu, 28 Juni 2014 15:10 WIB

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja berbicara pada diskusi di kantor Indonesian Corruption Watch (ICW) didampingi perwakilan dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte (Kiri), Ade Irawan (Kedua Kanan), dan moderator Abdullah Dahlan (Kanan), Jakarta, Jumat (7/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Centre for Strategic and International Studies, Philips J. Vermonte, memprediksi calon presiden Joko Widodo akan kembali dihantam kampanye hitam soal agama seperti saat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta lalu. Kampanye hitam waktu puasa, kata dia, semakin mampu menggerus elektabilitas pasangan nomor urut dua ini.

"Seperti di pilkada Jakarta lalu, selisih antara Jokowi dan Fauzi Bowo tipis karena suara Jokowi tergerus selama bulan puasa dengan kampanye SARA," kata Philips ketika ditemui seusai diskusi politik di bilangan Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 Juni 2014. (Baca: Jokowi Anggap Fitnah Sebagai Ujian Puasa)

Philips mengatakan kampanye hitam di bulan puasa kali ini akan semakin parah karena orang-orang yang di pilkada Jakarta akan semakin gencar menyerang Jokowi. Tim kampanye Jokowi, diduga Philips, akan sulit meminimalisir kampanye hitam bila hanya melibatkan dua kandidat.

Menurut Philips, kampanye hitam hanya bisa dicegah oleh dua belah pihak kandidat. Calon presiden Prabowo Subianto maupun Joko Widodo harus berani tegas melarang relawannya melakukan kampanye hitam ke kandidat lain.

Dia mencontohkan John McCain yang berani mengusir dari ruangan setelah relawannya meneriakkan Barack Obama adalah muslim saat di pemilihan presiden Amerika Serikat.

Philips mengatakan tradisi di Amerika ini tak ada di Indonesia. "Kalau di Indonesia, lawannya diserang dengan kampanye hitam malah menikmati," ujar Philips. Tim kampanye masing-masing calon malah membiarkan bahkan menikmati kandidat lain mendapatkan kampanye hitam. (Baca juga: Ditantang Beberkan Kabinet, Timses Jokowi Menolak)

Sebelumnya, Jokowi pernah diserang isu SARA terkait agama dan keturunan Tionghoa. Melalui gambar yang menyerupai berita duka di surat kabar, Jokowi dikatakan meninggal. Hal yang menarik perhatian tak hanya pernyataan Jokowi meninggal, tetapi juga ada bagian di mana Jokowi disebut sebagai warga Indonesia keturunan Tionghoa beragama Nasrani. Jokowi, dalam berita duka itu, disebut sebagai Ir. Herbertus Joko Widodo alias Oey Hong Liong.

SUNDARI




Berita Lain
Lapan: Mulai Tahun 2015, Awal Puasa Selalu Sama
Bens Leo Anggap Timses Prabowo Tidak Solid
Ini Bentuk Hidung Ideal untuk Wanita

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

1 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

2 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

2 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

3 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

5 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

7 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya