Calon Presiden Joko Widodo, menjadi imam sholat Dzuhur berjamaah di masjid dijalan kalijati timur, Subang, Jawa Barat, 17 Juni 2014. Jokowi melakukan kampanye nasional dengan menyelusuri jalur Pantura yang akan berakhir di kota Surabaya menjelang Pilpres 9 Juli 2014 mendatang. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo tadi malam, Jumat, 27 Juni 2014 berjanji akan memperjuangkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional jika nanti terpilih sebagai presiden. Pengukuhan janji kampanye itu dilakukan di depan ribuan santri di Pondok Pesantren Babussalam, Jalan Hasyim Asyari, Banjarejo-Pagelaran Malang.
"Kami meminta 1 Muharam diperjuangkan sebagai Hari Santri Nasional," kata Ketua Pengasuh Ponpes Babussalam Agus Thoriq Darwis yang terletak di Gondanglegi, Malang, ini.
Jokowi lalu menyanggupi permintaan tersebut dengan membubuhkan tanda tangannya di kertas perjanjian. "Untuk Hari Santri Nasional saya sanggupi. Itu wajib diperjuangkan," katanya.
Selain mengunjungi Ponpes Babussalam, Jokowi juga bersilaturahmi ke Ponpes Darul Jannah Tenggralek. Karena padatnya jadwal, kunjungan ke Ponpes Trenggalek ini berlangsung pukul 01.00 dinihari. Tak tampak banyak pendukung yang hadir, hanya sesepuh-sesepuh pesantren.
Hingga berita ini diturunkan, Jokowi sedang berada di Madiun untuk melakukan kampanye bersama pendukungnya. Setelah itu, Jokowi dijadwalkan kembali ke Surabaya dan menuju Jombang dan Gresik sebagai tujuan lokasi kampanye terakhir selama melawat di Jawa Timur. (Baca: Gagal ke Malang, Jokowi Kampanye Via Telepon)